Skandal P Diddy dan Justin Bieber Menyoroti Dugaan Pelecehan Seksual pada Laki-Laki

Tim Parapuan,Citra Narada Putri - Senin, 30 September 2024
P Diddy dan Justin Bieber
P Diddy dan Justin Bieber (Getty Images)

Kasus ini menjadi pengingat bahwa pelecehan seksual tidak memandang gender atau status sosial. Baik laki-laki maupun perempuan, bisa menjadi korban.

Namun seringkali laki-laki merasa enggan untuk mengungkapkan pengalaman mereka karena stigma sosial yang melekat.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Mankind UK, seperti melansir The Guardian, sekitar setengah dari laki-laki pernah mengalami pengalaman seksual yang tidak diinginkan atau tanpa persetujuan.

Temuan dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa 9 persen orang yang mengidentifikasi diri sebagai laki-laki mengatakan bahwa mereka telah diperkosa atau diserang dengan cara penetrasi.

Di sisi lain, 14 persen telah dipaksa atau ditekan untuk melakukan aktivitas seksual, dan 21 persen telah melakukan aktivitas seksual dengan orang dewasa saat masih di bawah usia legal untuk melakukan persetujuan.

Lebih lanjut, responden kemudian ditanya apakah mereka telah mengalami 15 kategori aktivitas seksual yang tidak diinginkan atau tanpa persetujuan.

Mankind UK mengatakan banyak laki-laki yang mengalami hal tersebut sering merasa tidak mampu membicarakannya.

Ironisnya, sering kali butuh waktu puluhan tahun bagi para korban untuk memberi tahu siapapun tentang apa yang telah terjadi pada mereka.

Dugaan skandal P Diddy yang melibatkan Justin Bieber, ditambah dengan data dari Mankind UK, menunjukkan bahwa siapa saja bisa menjadi korban pelecehan seksual.

Jika Kawan Puan mengalami atau mengetahui seseorang menjadi korban, segera laporkan ke pihak berwajib.

Baca Juga: Memahami Pentingnya Persetujuan Seksual dari Kasus Pemerkosaan Viral Gisele Pelicot

(*)

Ken Devina



REKOMENDASI HARI INI

Skandal P Diddy dan Justin Bieber Menyoroti Dugaan Pelecehan Seksual pada Laki-Laki