- Kelelahan yang luar biasa.
- Sakit kepala yang sering datang berulang.
- Otot tegang.
- Sering jatuh sakit.
Lebih lanjut, tanda caregiver burnout bukan hanya secara fisik, namun juga memengaruhi emosi.
Menurut Koh Yan Ping, CEO Singapore Council of Women's Organisations (SCWO), caregiver burnout akan memengaruhi emosi seseorang, termasuk:
- Menarik diri dari lingkungan sekitar.
- Hilangnya minat terhadap aktivitas yang sebelumnya dinikmati.
- Merasa putus asa dan tak berdaya.
Untuk mencegah caregiver burnout, kamu bisa melakukan beberapa cara seperti membicarakan keluh kesahmu pada orang lain seperti kerabat atau teman.
Apabila Kawan Puan juga seorang caregiver, kamu juga perlu meluangkan waktu untuk diri sendiri setiap harinya.
Jangan lupa untuk menjaga kesehatan diri sendiri baik secara fisik maupun mental. Semangat!
Baca Juga: Tantangan yang Dihadapi Perempuan sebagai Pengasuh Utama Orang Tua
(*)