Parapuan.co - Tahukah Anda bahwa di Jepang ada olahraga unik yang mengubah aktivitas memungut sampah menjadi kompetisi yang seru? Supogomi, namanya.
Supogomi adalah sebuah tren menarik yang berasal dari Jepang, menggabungkan olahraga dengan kepedulian terhadap lingkungan.
Kata "Supo" berarti "mengambil" dan "gomi" berarti "sampah". Jadi, secara harfiah, Supogomi berarti "mengambil sampah".
Bagaimana Supogomi Dimainkan?
Supogomi biasanya dilakukan secara berkelompok, dengan peserta dibagi menjadi beberapa tim.
Dalam waktu yang telah ditentukan, setiap tim berlomba mengumpulkan sampah sebanyak-banyaknya di area yang telah ditentukan.
Sampah yang dikumpulkan kemudian dipisahkan berdasarkan jenisnya untuk didaur ulang.
Selain aspek kompetisi, Supogomi juga menekankan pentingnya kesadaran akan lingkungan.
Peserta diajak untuk lebih memperhatikan jenis sampah yang dihasilkan, serta dampaknya terhadap lingkungan.
Baca Juga: Awas Melukai, Ini 4 Cara Aman Membersihkan Sampah Beling
"SUPOGOMI adalah olahraga asal Jepang yang menambahkan unsur aktivitas mengumpulkan sampah secara konvensional. Kegiatan ini dilakukan oleh berbagai perusahaan dan organisasi, dengan mengubah aktivitas konvensional yang umumnya menjadi bagian dari aktivitas pelayananan publik semata, menjadi sebuah kompetisi," jelas Senior GM New Business PT AEON Mall Indonesia Kaori Hirata.
Rupanya kegiatan fisik yang juga bisa menyelamatkan lingkungan ini turut rutin dilakukan oleh PT AEON Mall Indonesia.
Untuk kedua kalinya, PT AEON Mall Indonesia menggelar "SUPOGOMI" di AEON Mall Deltamas, yang merupakan AEON Mall terbesar di Asia Tenggara.
Kegiatan “SUPOGOMI” ini diadakan pada Minggu, 29 September 2024 dengan mengusung tema "Membersihkan Kota Sambil Berolahraga!".
Ini juga merupakan kegiatan puncak dari rangkaian acara “Aksi Bersama untuk SDGs di AEON MALL Indonesia”, yang sudah berlangsung sejak 4 September 2024 di 4 cabang AEON Mall lainnya yaitu AEON Mall Sentul City, BSD City, Tanjung Barat dan Jakarta Garden City.
Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman masyarakat Indonesia tentang pembuangan sampah yang bertalian erat dengan masalah kesehatan dan sosial.
Seperti disampaikan oleh Hirata, dalam waktu terbatas para peserta beradu cepat mengumpulkan sampah.
Bukan hanya jumlah sampah yang menjadi perhitungan, tetapi juga ketepatan dalam memilah jenis sampah.
Baca Juga: Viral Mahasiswi Timbun Sampah di Kos-Kosan, Ini Perawatan untuk Hoarding Disorder
Melalui kompetisi ini, diharapkan peserta dapat memahami jenis dan volume sampah yang dihasilkan masyarakat, serta termotivasi untuk ikut berkontribusi dalam menjaga lingkungan yang bersih.
Kegiatan ini dilakukan sebagai langkah konsisten AEON Mall untuk mendukung kebersihan lingkungan dan mengedukasi masyarakat Indonesia mengenai pemilahan sampah.
Acara ini didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, Kedutaan Besar Jepang untuk Indonesia dan berperan dalam masalah pengelolaan sampah, Japan International Cooperation Agency.
Termasuk juga Rekosistem yang merupakan startup asal Indonesia, dan berbagai perusahaan yang bekerjasama dalam kegiatan ini.
Sampah yang dikumpulkan dalam kegiatan ini akan dipilah berdasarkan jenisnya dan 100 persen didaur ulang untuk mengurangi beban terhadap lingkungan.
"Bersama dengan lebih dari 250 peserta, kami tidak hanya memahami tentang Sustainable Development Goals (SDGs), tetapi juga berpartisipasi dan mengajak masyarakat untuk bertindak bersama-sama untuk menuju lingkungan yang bersih, sehat, dan lestari, guna generasi masa mendatang," papar Hirata.
Sementara, Presiden Direktur PT AEON Mall Indonesia Tetsuya Kimura menyatakan, AEON Mall Indonesia akan terus berkontribusi dalam mewujudkan masyarakat berkelanjutan dengan bekerja bersama-sama para pelanggan untuk kepentingan bumi dan masa depan.
"Kegiatan ini bertujuan untuk menciptakan peluang untuk menjelaskan perihal SDG's yang merupakan tujuan bersama komunitas internasional, di Vietnam, Kamboja, dan Indonesia, tiga negara ASEAN tempat AEON MALL beroperasi. Dan acara ini merupakan bagian dari kegiatan ‘Aksi Bersama untuk SDG’s,“ jelas Kimura.
(*)
Baca Juga: 5 Sosok Perempuan Peduli Sampah, Ada Pebisnis Sampai Aktivis Lingkungan