Parapuan.co - Kawan Puan, pendidikan adalah salah satu tujuan utama yang tercantum dalam Sustainable Development Goals (SDGs) yang disepakati oleh pemimpin dunia, termasuk Indonesia.
Dalam SDGs, pendidikan berperan penting dalam upaya mengurangi kemiskinan, kesenjangan sosial, dan melindungi lingkungan.
Namun, tanggung jawab untuk mencapai pendidikan berkualitas dan merata bukan hanya milik pemerintah.
Guru, sekolah, dan orang tua—khususnya ibu—memainkan peran krusial dalam mendidik anak-anak Indonesia.
Artinya, perempuan mempunyai peran penting dalam pendidikan, bahkan walau menjadi ibu rumah tangga.
Seberapa penting peran perempuan di ranah pendidikan? SImak informasinya seperti melansir Kompas.com di bawah ini!
Perempuan sebagai Guru Pertama bagi Anaknya
Peran perempuan, terutama seorang ibu, sangat penting dalam ranah pendidikan. Ibu adalah guru pertama bagi anak-anaknya.
Perempuan yang terdidik memiliki kemampuan untuk mencetak generasi yang berkualitas, yang di masa depan dapat menjadi pemimpin yang bijaksana.
Baca Juga: Peringati Hari Pendidikan Nasional, Ini Pentingnya Kesetaraan Pendidikan bagi Perempuan
Pendidikan yang dimulai dari keluarga dapat menciptakan dasar yang kuat bagi anak-anak untuk berkembang menjadi individu yang cerdas dan berwawasan luas.
Pentingnya seorang ibu memiliki dasar pendidikan yang baik untuk diajarkan kepada anak-anak, disampaikan oleh Tasya Kamila dalam sebuah acara pada Maret 2019 lalu.
Kala itu, Tasya Kamila mengatakan, "Saya percaya generasi yang berkualitas lahir dari perempuan-perempuan cerdas."
Dengan kata lain, perempuan menjadi tonggak dalam menciptakan masa depan yang lebih, dimulai dari rumah mereka.
Mendidik anak-anak di usia dini mungkin memiliki banyak tantangan, tetapi ketika memasuki umur remaja, tugas orang tua jadi semakin sulit.
Mendidik Anak Sesuai Karakter Mereka
Baik ibu maupun perempuan yang berkarier sebagai guru, hendaknya memegang prinsip penting dalam menyiapkan generasi penerus bangsa.
Salah satunya harus memahami bahwa setiap anak adalah individu yang unik dengan karakter belajar yang berbeda-beda.
Untuk itu, diperlukan inovasi dan kreativitas dalam proses pembelajaran demi mengoptimalkan hasil belajar anak.
Baca Juga: Perempuan Tak Lagi Tertinggal di Bidang Pendidikan, Bisa Menempuh Sekolah Tinggi seperti Laki-Laki
Terutama ketika anak memasuki usia remaja, yang cenderung keras kepala dan menyukai metode yang melibatkan trial and error.
Hal ini disampaikan psikolog Tara de Thoars pada kesempatan diskusi yang sama di Maret 2019 lalu bersama Tasya Kamila.
"Pada dasarnya remaja itu keras kepala dan menyukai sesuatu yang sifatnya trial dan error. Jadi mereka senang melakukan hal baru," papar Tara.
"Dalam belajar juga demikian. Metode baru, tidak melulu belajar di kelas dan belajar dua arah," imbuhnya.
"Berdiskusi atau menonton video cenderung membuat mereka menyerap informasi lebih baik," kata Tara lagi.
Dari informasi di atas, bisa disimpulkan bahwa peran perempuan dalam pendidikan, baik di rumah maupun di sekolah, adalah fondasi penting untuk menciptakan generasi masa depan yang cerdas dan berdaya.
Melalui pendidikan, perempuan dapat memberikan kontribusi nyata dalam membangun masyarakat yang lebih adil, sejahtera, dan berkelanjutan.
Bagaimana menurut Kawan Puan? Sudahkah kamu membekali diri yang cukup untuk salah satu peran mencerdaskan generasi masa depan?
Baca Juga: Pentingnya Menjaga Warisan Kesetaraan Gender Dimulai dari Tingkat Pendidikan Tinggi
(*)