Kelas Menengah Terjebak, Bagaimana Indonesia Bisa Atasi Middle Income Trap?

Arintha Widya - Jumat, 11 Oktober 2024
Mengatasi middle income trap yang membuat kelas menengah makin turun strata.
Mengatasi middle income trap yang membuat kelas menengah makin turun strata. LightFieldStudios

Parapuan.co - Ancaman fenomena Middle Income Trap menjadi salah satu tantangan utama bagi negara-negara berkembang, termasuk Indonesia.

Middle Income Trap adalah kondisi ketika suatu negara berpenghasilan menengah menghadapi kesulitan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, sehingga sulit untuk naik menjadi negara berpenghasilan tinggi.

Berdasarkan laporan "World Development Report 2024: The Middle Income Trap" yang dirilis oleh Bank Dunia pada Agustus lalu, Indonesia merupakan salah satu negara berpenghasilan menengah-atas yang berisiko terjebak dalam fenomena ini.

Beberapa faktor penyebab jebakan fenomena ini adalah stagnasi transformasi ekonomi karena tidak mampu meningkatkan produktivitas dan inovasi yang diperlukan untuk bersaing dengan negara-negara maju.

Selain itu, disebabkan pula oleh kurangnya investasi pada sumber daya manusia terutama dalam pendidikan dan pengembangan keterampilan, dan ketergantungan pada strategi berbasis investasi tanpa adopsi teknologi dan praktik bisnis modern.

Tidak hanya itu, data dari Badan Pusat Statistik (BPS) Agustus 2024 menunjukkan penurunan signifikan dalam jumlah penduduk kelas menengah Indonesia, dari 57,33 juta jiwa pada 2019 menjadi 47,85 juta jiwa di 2024.

Penurunan ini disebabkan oleh dampak pandemi COVID-19, terutama pada sektor formal, di mana banyak masyarakat kehilangan pekerjaan, yang memperburuk situasi tenaga kerja di Indonesia.

Dalam menghadapi tantangan ini, diperlukan langkah-langkah konkret yang dapat membuka akses ke peluang kerja yang lebih luas dan berkualitas, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Strategi yang berfokus pada peningkatan keterampilan, inovasi di sektor pekerjaan, dan dukungan terhadap lapangan kerja baru menjadi kunci untuk membantu Indonesia keluar dari potensi jebakan ini.

Baca Juga: 10 Kebiasaan yang Harus Dihilangkan Kelas Menengah ke Bawah agar Naik Kelas

Lantas, bagaimana menghadapi Middle Income Trap dan apa yang bisa pemerintah lakukan? Simak starteginya seperti terungkap dalam pers rilis yang diterima PARAPUAN dari Jobstreet!

1. Mengedepankan Investasi pada Peningkatan Keterampilan dan Pendidikan Teknologi

Dunia kerja terus berkembang dengan pesat, didorong oleh perkembangan teknologi yang semakin cepat.

Oleh karena itu, penting untuk terus mengedepankan investasi pada pendidikan dan pelatihan yang berkelanjutan, sehingga memungkinkan para profesional untuk terus belajar dan mengembangkan keterampilan baru guna mempercepat proses adaptasi terhadap pasar ketenagakerjaan.

"Penting bagi para profesional untuk memiliki keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja," ujar Gita Wirjawan, Edukator, Pengusaha, dan Menteri Perdagangan Republik Indonesia ke-27.

"Selain melakukan reskilling, upskilling merupakan hal utama yang harus dibudayakan dan dilakukan secara berkala agar masyarakat Indonesia dapat terus beradaptasi dengan kondisi perekonomian saat ini, baik itu melalui pengembangan pembelajaran bahasa asing maupun teknologi," imbuhnya.

"Kita harus berani berkembang, bersaing, dan menginternasionalisasikan diri, sehingga dapat memberikan dampak besar yang positif pada kinerja dan pertumbuhan Indonesia secara keseluruhan," katanya lagi.

2. Pengembangan Sektor Industri Utama di Indonesia

Diversifikasi ekonomi merupakan langkah krusial dalam mengurangi ketergantungan pada industri tradisional dan membuka peluang kerja baru yang lebih luas.

Baca Juga: Cara Mengelola Anggaran Rumah Tangga untuk Keluarga Kelas Menengah

Dengan merambah ke sektor-sektor yang sedang berkembang pesat, suatu negara dapat menciptakan ketahanan ekonomi yang lebih kuat.

Platform seperti Jobstreet by SEEK berperan dalam menghubungkan pencari kerja dengan perusahaan-perusahaan yang beroperasi di sektor-sektor yang sedang bertumbuh.

Sebagai contoh, perusahaan dari industri manufaktur, pariwisata, dan hospitality termasuk dalam industri teratas di platform Jobstreet by SEEK yang terus membutuhkan banyak pekerja.

3. Dukungan Penuh dari Pemerintah untuk Menjaga Stabilitas Ekonomi

Dukungan kebijakan moneter dan fiskal yang tepat dari pemerintah, serta kolaborasi aktif dengan sektor swasta, merupakan salah satu kunci dalam menjaga stabilitas ekonomi dan menciptakan ekosistem kerja yang sehat.

Kebijakan-kebijakan terkait yang dimaksud akan mengurangi berbagai resiko lain seperti inflasi maupun defisit.

Jobstreet by SEEK mengambil peran untuk terus menjalin kolaborasi aktif bersama dengan pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya, khususnya melalui gerakan #NextMillionJobs dalam mengurangi skala tingkat pengangguran di Indonesia.

4. Meningkatkan Akses Peluang Kerja di Wilayah-Wilayah Luar Pulau Jawa

Perluasan lapangan kerja melalui program iklan lowongan kerja gratis yang ditujukan bagi perusahaan untuk memasang iklan lowongan pekerjaan secara gratis di wilayah luar Pulau Jawa membuka lebih banyak kesempatan bagi pencari kerja di seluruh Indonesia secara merata.

Menghadapi fenomena Middle Income Trap tentunya memerlukan kontribusi nyata dari berbagai pihak.

Dengan berbagai strategi yang tepat dan terarah, kita dapat menatap masa depan Indonesia dengan optimis yang lepas dari ancaman Middle Income Trap.

Baca Juga: 7 Cara Mendapatkan Penghasilan Tambahan untuk Kelas Menengah ke Bawah

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Kelas Menengah Terjebak, Bagaimana Indonesia Bisa Atasi Middle Income Trap?