Parapuan.co - Kawan Puan, baru-baru ini viral di media sosial tentang kabar bayi kena kanker ovarium.
Kejadian bayi kena kanker ovarium dialami anak berusia 19 bulan asal Malaysia.
Kabar mengenai bayi kena kanker ovarium ini tentu membuat banyak orang tua trenyuh dan ikut bersimpati.
Lebih dari itu, sebagian dari Kawan Puan juga mungkin penasaran bagaimana bayi terkena kanker ovarium dan seberapa sering kondisi ini terjadi pada anak.
Untuk mengetahui informasi mengenai kanker ovarium pada bayi, simak informasi yang dirangkum dari berbagai sumber via Kompas.com berikut!
Kondisi Langka Bayi Kena Kanker Ovarium
Rupanya, kanker ovarium pada bayi tergolong kondisi medis yang langka.
Boston Children's Hospital memperkirakan, kejadian kanker ovarium menyerang bayi sampai anak berusia 17 tahun hanya satu persen.
Pada kasus anak perempuan di bawah usia 8 tahun, termasuk bayi, disebutkan bahwa kebanyakan ada empat dari lima kasus rumor ovarium.
Baca Juga: Apa Itu Hip Dysplasia yang Viral di TikTok? Masalah Sendi pada Bayi
Itupun termasuk dalam kondisi yang bersifat jinak atau non-kanker.
Sementara itu De Gruyter tahun 2001 silam, tercatat bahwa anak-anak di bawah dua tahun lebih umum mengalami kista ovarium.
National Library of Medicine juga menyebutkan bahwa kanker ovarium sangat jarang dialami anak.
Penyebab Kanker Ovarium pada Bayi dan Anak
Lantas, apa yang menjadi penyebab kanker ovarium pada anak-anak balita, khususnya bayi?
Cancer Research UK mengungkapkan, kanker ovarium pada bayi umumnya disebabkan oleh faktor genetik.
Bayi atau anak perempuan yang memiliki ibu atau saudara perempuan penderita kanker ovarium, memiliki risiko tiga kali lebih besar untuk terkena penyakit ini dibandingkan yang tidak punya riwayat keluarga dengan kanker.
Selain itu, anak yang pernah didiagnosis kanker payudara sebelumnya, memiliki berat badan berlebih atau obesitas, serta menderita kondisi medis seperti diabetes, juga berpotensi terkena kanker ovarium.
Lingkungan dengan paparan perokok atau bangunan yang menggunakan atap asbes juga meningkatkan risiko terkena kanker ovarium.
Baca Juga: Kenali RSV, Penyakit Pernapasan pada Bayi yang Viral di TikTok
Gejala Kanker Ovarium pada Bayi
Menurut Cleveland Clinic, bayi yang menderita kanker ovarium dapat menunjukkan beberapa gejala, antara lain:
- Nyeri pada panggul atau perut yang terlihat dari ketidaknyamanan atau kembung.
- Perubahan pola makan, seperti bayi yang cepat kenyang atau kehilangan nafsu makan dan minum ASI atau susu.
- Perubahan pada pola buang air besar, misalnya sering mengalami diare atau sembelit.
- Pembesaran ukuran perut.
- Lebih sering buang air kecil.
Saat mengalaminya, tentulah bayi jadi sering rewel. Bila mendapati tanda-tanda atau mencurigai ada masalah kesehatan serius pada si kecil, segera bawa ke dokter.
Semoga informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan, ya.
Baca Juga: Ibu Perlu Tahu, Ini Risiko dan Bahaya Terlalu Dini Memberikan MPASI pada Bayi yang Viral di TikTok
(*)