Infertilitas Bukan Hanya Masalah Perempuan, Ini Penjelasannya!

Tim Parapuan - Senin, 14 Oktober 2024
Media Gathering Bocah Indonesia Jakarta
Media Gathering Bocah Indonesia Jakarta Ken Devina/Parapuan.co

Parapuan.co – Isu seputar infertilitas dan kesadaran hak reproduksi menjadi fokus utama acara Media Gathering Bocah Indonesia yang digelar di Jakarta pada Kamis, (13/10/2024).

Acara ini menghadirkan dua pembicara ahli, yaitu dr. Pandji Sadar, AMPH (CEO Bocah Indonesia) dan dr. Ferry Darmawan, Sp.OG. Keduanya memberi pandangan mendalam mengenai pentingnya edukasi tentang infertilitas pada pasangan.

Menurut laporan terbaru dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada akhir 2023, 1 dari 6 pasangan atau sekitar 17,5 persen populasi orang dewasa di dunia mengalami masalah kesuburan.

Angka ini menunjukkan bahwa masalah infertilitas merupakan tantangan global yang membutuhkan perhatian lebih.

Terutama dalam hal edukasi dan peningkatan akses terhadap layanan kesehatan reproduksi bagi pasangan yang membutuhkan.

Infertilitas ialah kondisi di mana pasangan yang sudah menikah selama satu tahun atau lebih tidak dapat hamil meskipun berhubungan intim secara teratur tanpa alat kontrasepsi.

Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, tanpa memandang usia, profesi, atau latar belakang sosial, dan sering kali berdampak pada kesehatan mental serta psikososial pasangan.

Sayangnya, banyak pasangan tidak menyadari kondisi tersebut, padahal ini merupakan gejala dari kondisi medis.

Baca Juga: Mengenal Infertilitas, Sulit Hamil usai Perempuan Menikah Sekian Tahun

 

"Banyak perempuan tidak menyadari bahwa gejala seperti nyeri haid berlebihan atau siklus menstruasi yang tidak teratur bisa menjadi tanda kondisi medis seperti sindrom ovarium polikistik (PCOS) atau endometriosis," jelas dr. Ferry Darmawan, Sp.OG.

"Pemeriksaan dini sangat penting untuk mendapatkan diagnosis dan penanganan yang tepat," lanjutnya

Dr. Pandji Sadar, AMPH mengatakan masalah kesuburan tidak hanya disebabkan oleh perempuan, gangguan kesuburan bisa disebabkan oleh laki-laki. 

"Masalah kesuburan 40 persen pria dan 40 persen perempuan, 10 persen karena keduanya dan 10 persen lagi karena unexplained infertility," katanya.

Persentase ini mematahkan stigma yang sering menyudutkan perempuan sebagai penyebab utama infertilitas dalam rumah tangga. 

Bocah Indonesia yang didirikan pada tahun 2019, hadir sebagai solusi dengan menyediakan layanan pemeriksaan kesuburan yang komprehensif, baik bagi laki-laki maupun perempuan

Selain layanan pemeriksaan kesuburan, Bocah Indonesia juga menyediakan program kehamilan dengan teknologi reproduksi berbantu (TRB), seperti inseminasi intrauterin (IUI) dan bayi tabung (IVF).

Melalui kampanye ini, Bocah Indonesia mendorong pasangan untuk tidak hanya fokus pada perempuan dalam hal pemeriksaan kesuburan, tetapi juga melibatkan kedua belah pihak secara aktif.

"Infertilitas adalah masalah bersama, dan solusinya harus dijalani bersama," tutup dr. Pandji dengan penuh semangat.

Baca Juga: Dapat Sebabkan Infertilitas, Ini 5 Tindakan untuk Terhindar dari Gonore

Bocah Indonesia juga berkomitmen untuk terus meningkatkan kesadaran dan akses terhadap layanan kesehatan reproduksi.

Harapannya, semakin banyak pasangan yang mendapatkan kesempatan untuk mewujudkan impian memiliki buah hati dengan cara yang lebih terinformasi dan terencana.

(*)

Ken Devina



REKOMENDASI HARI INI

Dua Pemilik Brand Lokal Bagikan Kisah Kreasikan Produk dan Manfaatkan E-commerce