Menurut pengajuan tersebut, Pisciotta bangun keesokan harinya "dengan perasaan sakit fisik dan bingung" dan merasa "sangat malu" karena tidak dapat mengingat apa yang terjadi setelah ia minum.
Selama bertahun-tahun, mantan asisten Kanye West mengira ia mabuk dan mempermalukan dirinya sendiri di sebuah acara kantor.
Lama kemudian, ia mengatakan bahwa sang rapper tersebut diduga mengangkat topik malam yang dimaksud Pisciotta untuk pertama kalinya.
Selama percakapan tersebut, Kanye West memberi tahu Pisciotta bahwa mereka "memang pernah berhubungan sedikit," mengacu pada malam di studio Santa Monica tempat dugaan penyerangan itu terjadi.
Setelah Pisciotta diduga memberi tahu Kanye West bahwa dia tidak ingat sesi rekaman di studio, sang rapper tertawa dan mengatakan kepadanya bahwa "perempuan senang mengatakan bahwa mereka tidak ingat," menurut pengaduan tersebut.
"Sampai saat itu, tepat sebelum percakapan itu, Penggugat tidak menyadari bahwa dia telah menjadi korban kekerasan gender dan pelecehan seksual pada malam rekaman di studio oleh KANYE WEST alias YE," dokumen tersebut berbunyi.
Menurut pengaduan, Pisciotta diduga merasa "diliputi rasa malu yang luar biasa, tidak nyaman, dan sangat jijik."
Di bagian lain pengaduan tersebut, Pisciotta menuduh bahwa pada bulan Juli 2021, selama "lokakarya album" di Hotel St. Regis di San Francisco, Kanye West "secara agresif menggedor" pintu kamar hotelnya pada pukul 6 pagi.
Peristiwa tersebut membangunkannya, dimana Kanye West memaksa "masuk ke kamarnya" dan mengatakan bahwa dia perlu menggunakan kamar mandinya karena kamar mandinya rusak.
Baca Juga: 10 Cara Mengajarkan Anak Berani Speak Up saat Jadi Korban Kekerasan Seksual
Pisciotta menuduh bahwa Kanye West kemudian mendekatinya dan "menjatuhkan handuknya," sebelum "ia mencoba dengan paksa mendorong tubuh telanjangnya ke atas penisnya ke wajah Penggugat" dan "mengabaikan permohonannya untuk berhenti."
Menurut pengaduan tersebut, Kanye West "dengan cepat pergi" setelah mengatakan "maaf" dan "menjalani harinya seperti biasa."
Pisciotta juga menuduh West mengiriminya pesan cabul dan memecatnya dari jabatan Kepala Staf di berbagai perusahaannya, sebulan setelah ia dipromosikan pada September 2022.
Namun kemudian Kanye West diduga berhasil membujuk Pisciotta kembali ke dalam lingkarannya melalui kesempatan kerja.
Di sisi lain, Kanye West juga menghadapi gugatan terpisah yang diajukan pada April 2024 dari seorang mantan karyawan yang mengklaim bahwa ia mengalami "diskriminasi [dan] pelecehan yang parah" saat bekerja untuk Yeezy dan di sekolah Donda Academy miliknya.
Seorang mantan staf juga mengajukan gugatan hukum minggu ini atas tuduhan tekanan emosional, pembalasan, dan pelanggaran kode ketenagakerjaan.
(*)