Parapuan.co - Bukan rahasia jika budaya kerja di Jepang dikenal begitu keras.
Para pekerja di Jepang disebut memiliki etos kerja kuat, dedikasi tinggi, dan tentunya disiplin yang ketat.
Meski demikian, upah yang diberikan pada pekerjanya pun tak main-main.
Inilah yang mungkin menjadi alasan mengapa budaya Kerja di Jepang dikenal begitu intens dan membuat banyak orang asing ingin bekerja di sana.
Di lain sisi, muncul pertanyaan apakah Jepang menjadi negara pekerja keras?
Menurut sebuah survei Expedia Japan yang dirilis 2015 lalu, menemukan 53 persen orang Jepang tidak tahu berapa lama cuti tahunan yang mereka miliki.
Bukan hanya itu, survei tersebut juga menunjukkan sebanyak 52 persen peserta setuju jika keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan itu penting.
Dapat diartikan bahwa tingkat dedikasi pekerjaan yang tinggi membuat banyak karyawan merasa tidak bahagia.
Mengutip dari laman Japan Dev, kultur kerja karyawan Jepang sekitar 136,1 jam per bulan pada tahun 2021.
Baca Juga: Mengenal Supogomi, Tradisi Jepang yang Gabungkan Olahraga dengan Kepedulian Lingkungan