Diduga Penyebab Liam Payne Jatuh hingga Meninggal, WHO Ungkap Bahaya Konsumsi Alkohol

Arintha Widya - Kamis, 17 Oktober 2024
Laporan WHO tentang bahaya konsumsi alkohol yang diduga jadi penyebab Liam Payne jatuh hingga tewas.
Laporan WHO tentang bahaya konsumsi alkohol yang diduga jadi penyebab Liam Payne jatuh hingga tewas. Instagram @liampayne

Parapuan.co - Liam Payne meninggal dunia setelah jatuh dari balkon di sebuah hotel di Argentina, Rabu (16/10/2024) waktu setempat.

Kabar Liam Payne meninggal dunia tentu mengejutkan banyak pihak, tak terkecuali para penggemar.

Berbagai spekulasi terkait penyebab Liam Payne meninggal dunia pun bermunculan.

Salah satunya dugaan penggunaan alkohol dan/atau obat-obatan terlarang sebelum Liam Payne terjatuh dari balkon hotel.

Terlepas apakah alkohol atau obat terlarang yang menyebabkan Liam terjatuh hingga meninggal dunia, tak dapat dimungkiri penggunaan minuman keras memang berdampak buruk pada berbagai aspek kehidupan.

Tak hanya buruk untuk kesehatan, penggunaan alkohol dan narkoba juga disebut WHO (Organisasi Kesehatan Dunia) sebagai salah satu penyebab kematian.

Berikut informasi WHO terkait laporan tersebut sebagaimana dikutip dari laman resminya!

Bahaya Penggunaan Alkohol Berdasarkan Laporan WHO

Juni 2024, WHO mengungkapkan bahwa alkohol telah menjadi salah satu ancaman kesehatan global yang serius.

Baca Juga: 4 Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Saat Mengalami Quarter Life Crisis

Menurut laporan terbaru WHO, sekitar 2,6 juta kematian per tahun disebabkan oleh konsumsi alkohol, yang menyumbang sekitar 4,7 persen dari total kematian global.

Dari jumlah tersebut, 2 juta kematian terjadi di kalangan laki-laki, menegaskan dampak yang lebih besar pada populasi laki-laki.

Laporan WHO bertajuk "Global Status Report on Alcohol and Health", yang menggunakan data dari tahun 2019, menunjukkan bahwa alkohol merupakan penyebab kematian yang signifikan dan memengaruhi kesehatan masyarakat di seluruh dunia.

Berdasarkan laporan tersebut, sekitar 400 juta orang di dunia hidup dengan gangguan akibat penggunaan alkohol, dengan 209 juta di antaranya menderita ketergantungan alkohol.

Dampak Alkohol pada Kesehatan

Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO, menegaskan bahwa penggunaan alkohol secara berlebihan membawa dampak buruk bagi kesehatan individu.

Konsumsi alkohol secara rutin meningkatkan risiko penyakit kronis, gangguan kesehatan mental, dan mengakibatkan jutaan kematian yang sebenarnya dapat dicegah setiap tahun.

Selain itu, konsumsi alkohol yang tinggi juga menambah beban keluarga dan komunitas, meningkatkan risiko kecelakaan, cedera, serta kekerasan.

Laporan ini juga menyoroti pentingnya mempercepat tindakan global dalam mencapai Target Pembangunan Berkelanjutan (SDG) 3.5 pada tahun 2030, yaitu mengurangi konsumsi alkohol dan meningkatkan akses terhadap perawatan berkualitas bagi mereka yang mengalami gangguan penggunaan zat.

Baca Juga: Ini Kebiasaan Minum yang Memicu Gangguan Penggunaan Alkohol, Apa Saja?

Konsekuensi Kesehatan Akibat Alkohol

Meskipun ada sedikit penurunan tingkat kematian terkait alkohol sejak 2010, jumlah kematian akibat konsumsi alkohol masih sangat tinggi, yaitu 2,6 juta pada tahun 2019.

Wilayah dengan jumlah kematian tertinggi akibat alkohol adalah di Eropa dan Afrika.

Tingkat kematian akibat alkohol per liter yang dikonsumsi ternyata lebih tinggi di negara-negara berpenghasilan rendah dan lebih rendah di negara-negara berpenghasilan tinggi.

Pada tahun 2019, dari semua kematian yang disebabkan oleh alkohol, diperkirakan 1,6 juta di antaranya berasal dari penyakit tidak menular, seperti penyakit kardiovaskular (474.000 kematian) dan kanker (401.000 kematian).

Selain itu, alkohol juga menyebabkan sekitar 724.000 kematian akibat cedera, termasuk kecelakaan lalu lintas, tindakan bunuh diri, dan kekerasan interpersonal.

Sebanyak 284.000 kematian terkait dengan penyakit menular, di mana konsumsi alkohol meningkatkan risiko penularan HIV akibat perilaku seksual berisiko, serta meningkatkan risiko infeksi dan kematian akibat TBC dengan menekan respon imun tubuh.

Risiko pada Generasi Muda

Laporan WHO tadi juga mengungkapkan bahwa proporsi kematian terbesar akibat alkohol pada tahun 2019 terjadi pada kelompok usia muda.

Khususnya pada rentang usia 20-39 tahun, dengan 13 peren dari total kematian terkait alkohol terjadi di kelompok usia ini.

Maka itu, penting untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya alkohol dan menyediakan akses perawatan yang memadai, agar dapat menurunkan angka kematian yang seharusnya dapat dicegah.

Baca Juga: Viral Kecelakaan Akibat Pengaruh Alkohol, Ini Tips Aman Mengemudi Kendaraan

(*)

Sumber: WHO
Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Profil Cheryl Cole, Mantan Kekasih Sekaligus Ibu dari Putra Liam Payne