Parapuan.co - Kematian Liam Payne meninggalkan duka mendalam bagi keluarga juga penggemar.
Baru-baru ini, Kantor Kejaksaan Pidana dan Pemasyarakatan Nasional Argentina melaporkan penyebab kematian Liam Payne.
Lewat siaran pers, berdasarkan hasil otopsi yang dilakukan, ditemukan Liam Payne mengalami cedera yang cukup berat di bagian kepala.
Pihaknya bahkan menyebut adanya politrauma atau banyak cedera traumatis, pendarahan eksternal, dan internal.
Setidaknya ada 25 cedera yang dijelaskan dalam laporan akibat jatuhnya Liam Payne dari ketinggian.
"Cedera kepala tersebut dapat menyebabkan kematian, sementara pendarahan internal dan eksternal di tengkorak, toraks, perut, dan anggota badan lainnya turut menyebabkan mekanisme kematian," kata petugas forensik yang dilansir dari laman Billboard.
Otopsi jenazah Liam Payne ini sendiri berlangsung mulai pukul 21.45 sampai 23.05 waktu setempat.
Selama proses otopsi, petugas forensik tidak menemukan adanya tanda-tanda luka akibat serangan.
Kemungkinan, Liam Payne tidak sadarkan diri saat dirinya terjatuh.
Baca Juga: Kronologi Liam Payne Meninggal Dunia Usai Terjatuh dari Balkon Hotel
Hingga artikel ini ditulis pada Jumat (18/10/2024), laporan hasil toksologi Liam Payne masih tertunda.
Di sisi lain, para penyelidik juga menemukan adanya zat-zat di kamar hotel Liam Payne yang sekilas tampak seperti narkotika dan minuman beralkohol.
Sebagai informasi, Liam Payne meninggal dunia di Buenos Aires, Argentina, pada 16 Oktober 2024.
Liam Payne ditemukan tergeletak di luar setelah dirinya jatuh dari lantai tiga Hotel CasaSur Palermo.
Liam Payne meninggalkan seorang putra berusia 7 tahun dari hasil hubungan asmaranya dengan Cheryl Cole.
Kiprah Liam Payne di industri musik tak perlu diragukan lagi.
Selain tergabung dalam grup musik One Direction, Liam Payne juga merupakan penyanyi solo ternama.
Ia bahkan sempat menjadi pengisi soundtrack film Fifty Shade of Freed bersama Rita Ora untuk lagu "For You".
Baca Juga: Nostalgia Lagu One Direction saat Liam Payne Masih Jadi Anggotanya
(*)