Ini Cara Berikan Kebebasan dengan Batasan dalam Mengasuh Anak di Era Digital

Tim Parapuan - Jumat, 18 Oktober 2024
Praktisi gentle parenting Halimah sebut minimnya peran ayah dalam pengasuhan picu speech delay. Apa solusinya?
Praktisi gentle parenting Halimah sebut minimnya peran ayah dalam pengasuhan picu speech delay. Apa solusinya? Instagram @igdailyjour

Parapuan. co - Kawan Puan, di era digital yang semakin canggih ini, media sosial menjadi tempat yang penuh peluang sekaligus tantangan.

Di satu sisi, media sosial menawarkan ruang bagi remaja untuk berkreasi, namun di sisi lain, terdapat risiko yang harus diwaspadai, terutama terkait keamanan digital.

Halimah, seorang content creator parenting di TikTok, menyoroti pentingnya bimbingan orang tua untuk memastikan bahwa remaja tidak hanya bebas bereksplorasi, tetapi juga sadar akan konsekuensi dari aktivitas digital mereka.

Halimah,sering kali berinteraksi dengan para orang tua melalui berbagai workshop.

Salah satu kekhawatiran yang sering ia dengar adalah bagaimana mendampingi anak-anak di era digital yang serba cepat ini.

Dalam sebuh pertemuannya, orang tua menceritakan pengalaman mengejutkan ketika rumahnya didatangi oleh polisi dan pengacara, akibat ulah anak remajanya yang menuliskan komentar kebencian di media sosial.

Padahal di dunia nyata, anaknya dikenal patuh dan tidak pernah terlibat konflik dengan teman sekitarnya.

"Remaja tersebut merasa aman karena menggunakan akun anonim," jelas Halimah, dalam acara peluncuran program School Roadshow Seru Berkreasi dan #SalingJaga di TikTok yang bekerja sama dengan .

Namun, ternyata apa yang dianggap hanya terjadi di dunia digital tetap membawa konsekuensi nyata.

Baca Juga: 5 Tips Digital Parenting yang Bisa Diterapkan pada Generasi Alpha

 

Menurut Halimah, hal ini yang seringkali tidak disadari oleh para remaja, mereka selalu menganggap bahwa apa yang mereka lakukan di dunia digital tidak akan berdampak besar.

"Padahal jejak digital bisa meninggalkan konsekuensi jangka panjang yang bisa mempengaruhi masa depan mereka," ucapnya.

Halimah juga berbagi tips penting untuk para orang tua dalam mengasuh anak di tengah gempuran era digital.

Ia menggambarkan remaja sebagai kendaraan yang memiliki kecepatan tinggi, tetapi remnya belum sempurna.

"Sebagai orang tua, kita harus mengajarkan anak-anak cara ‘mengerem’ di dunia digital," katanya.

"Remaja harus tahu bagaimana mengendalikan diri, bagaimana menjaga privasi, dan bagaimana berinteraksi secara sehat di media sosial, agar mereka bisa tetap berkarya tanpa terjerumus ke dalam bahaya digital," lanjutnya.

Namun, menurut Halimah, orang tua juga tidak boleh melarang anak-anak sepenuhnya dari akses ke teknologi.

"Jika kita melarang mereka sepenuhnya, mereka bisa tertinggal dari pergaulan teman-temannya. Ini justru bisa membuat mereka merasa terisolasi," jelasnya.

Baca Juga: Membacakan Buku yang Sama Berulang Bermanfaat bagi Anak, Ini Alasannya

Maka, penting bagi orang tua untuk memanfaatkan teknologi yang ada, seperti fitur keamanan pada platform digital, untuk memantau aktivitas anak-anak tanpa membatasi ruang kreativitas mereka.

Komunikasi yang terbuka antara orang tua dan anak juga menjadi kunci penting dalam menciptakan lingkungan digital yang aman.

Halimah mengajak para orang tua untuk tidak ragu berdiskusi dengan anak-anak mereka mengenai risiko dan manfaat media sosial.

Menurutnya, anak-anak perlu diberi pemahaman tentang konsekuensi dari setiap tindakan yang mereka lakukan di dunia digital.

Dengan demikian, mereka akan lebih bijak dalam menggunakan teknologi.

"Kita bisa memberi kebebasan untuk anak kita, tapi harus ada batasan," pungkasnya.

Mari, Kawan Puan, terus dampingi dan bimbing anak-anak kita di dunia digital agar mereka bisa berkreasi dengan aman dan tetap terjaga dari risiko yang mungkin muncul!

(*)

Baca Juga: Sering Disepelekan, Ini Stimulasi untuk Bantu Proses Belajar Anak Lebih Baik

Ken Devina 

Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Ini Cara Berikan Kebebasan dengan Batasan dalam Mengasuh Anak di Era Digital