Kemendikbudristek Didukung Para Mitra Wujudkan Generasi Sehat, Cerdas, Berkarakter

David Togatorop - Sabtu, 19 Oktober 2024
Kemendikbudristek sambut mitra Gerakan Sekolah Sehat.
Kemendikbudristek sambut mitra Gerakan Sekolah Sehat. Dok. Kemendikbudristek

Parapuan.co - Menciptakan generasi masa depan yang sehat, cerdas, dan berkarakter perlu dukungan dari semua pihak.

Berkaitan dengan itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Ditjen PAUD Dikdasmen), melakukan penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan mitra yang berasal dari dunia usaha, organisasi non-pemerintahan, lembaga swadaya masyarakat, dan dunia industri.

Hal itu adalah dalam rangka mendukung implementasi Gerakan Sekolah Sehat (GSS), dengan salah satu mitranya adalah Majalah Bobo dari Kompas Gramedia, yang diwakili oleh Harry Kristianto, Deputy Managing Director Grid Network Kompas Gramedia.

Penandatanganan PKS tersebut dilangsungkan dalam rangkaian agenda gelar wicara GSS dengan tema “Sinergi Hadapi Perubahan Iklim untuk Generasi Sehat, Cerdas dan Berkarakter”.

Direktur Jenderal PAUD Dikdasmen, Iwan Syahril, mengatakan bahwa Kemendikbudristek mengapresiasi dukungan dari mitra-mitra dalam GSS dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.

“Bersama dengan ini, kami juga mengapresiasi segala bentuk dukungan dari para mitra dalam GSS. Harapan kita bersama, dengan terlaksananya PKS hari ini, seluruh pihak dapat berperan aktif dalam menyukseskan GSS. Mari terus kita tingkatkan kesadaran perilaku hidup bersih dan sehat di lingkungan satuan pendidikan, agar terwujudnya peningkatan kualitas pembelajaran, untuk anak Indonesia yang sehat, cerdas, kuat, dan berkarakter,” ujar Iwan, dalam pembukaan gelar wicara, di Jakarta, Kamis (17/10).

Pada kesempatan yang sama, Direktur Sekolah Menengah Pertama, Imran, dalam laporannya mengatakan bahwa salah satu strategi Kemendikbudristek untuk mendukung dan mengimplementasikan GSS hingga ke tingkat akar rumput adalah dengan mengajak para mitra.

Menurutnya, para mitra tersebut memiliki ketertarikan dan komitmen kuat untuk berkontribusi di bidang pendidikan, baik di tingkat pusat, daerah, dan bahkan hingga satuan pendidikan.

“Kemendikbudristek selalu berupaya mengajak berbagai pihak untuk berkolaborasi, bergotong royong dan berkontribusi dalam implementasi GSS di satuan pendidikan. Kami selalu mendapatkan dukungan penuh dari berbagai pihak, salah satu buktinya adalah PKS yang dilakukan hari ini bersama para mitra. Sinergitas ini sangat penting untuk menyukseskan GSS guna mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan berkarakter,” ungkap Imran.

Baca Juga: Nama Ibu di Ijazah: Langkah Kemendikbudristek dan Komnas Perempuan Atasi Bias Gender

Pada saat yang sama, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), juga menyelenggarakan gelar wicara Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dengan tema “Sinergi Hadapi Perubahan Iklim untuk Generasi Sehat, Cerdas dan Berkarakter”, Kamis (17/10).

Kegiatan ini bertujuan untuk mendorong akselerasi implementasi Gerakan Sekolah Sehat (GSS) di satuan pendidikan, serta memberikan informasi tentang upaya untuk mendukung peserta didik dalam mengenal dan mengantisipasi perubahan iklim.

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril, menyoroti tentang pentingnya kesehatan dalam pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM).

Menurutnya, Kemendikbudristek terus berupaya mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan berkarakter melalui GSS untuk Indonesia Emas 2025.

"Apa yang bisa kita lakukan saat ini adalah menyiapkan para peserta didik menjadi SDM unggul dengan menjadi jembatan bagi mereka menuju Indonesia Emas 2045. SDM yang unggul adalah mereka yang cerdas dalam kompetensi, memiliki karakter dan akhlak mulia, dan sehat jasmani maupun rohani."

"Sejatinya kesehatan merupakan pondasi paling penting dalam Pembangunan SDM,” ujar Iwan Syahril, dalam pembukaan gelar wicara, di Hotel Sheraton Grand Jakarta Gandaria City.

Dirjen Iwan menambahkan, fokus pembangunan SDM merupakan salah satu dari tiga filosofi transformasi pendidikan.

Selain itu, dua di antaranya adalah terus membangun nilai gotong royong yang menjadi modal sosial yang luar biasa dalam membangun gerakan pemulihan pembelajaran dan terus berupaya memaksimalkan tumbuh kembang anak Indonesia dengan menjaga kesehatan lingkungan.

Baca Juga: Kemendikbud Perangi Perundungan di Kampus dengan Aturan Baru

Penulis:
Editor: David Togatorop


REKOMENDASI HARI INI

5 Produk Non-Dairy Pengganti Susu Sapi untuk Anak 12 Bulan ke Atas