Parapuan.co - Nama Meutya Hafid belakangan menjadi sorotan masyarakat Indonesia.
Hal ini selaras dengan pengumuman susunan Kabinet Merah Putih dalam masa kepemimpinan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka periode 2024-2029.
Dalam pengumuman susunan Kabinet Merah Putih pada Minggu (20/10/2024) malam, Meutya Hafid ditunjuk sebagai Menteri Komunikasi dan Digital.
Berdasarkan keputusan tersebut, Kementerian Komunikasi dan Informatika berubah nomenklatur menjadi Kementerian Komunikasi dan Digital.
Meutya Hafid sendiri menggantikan Menteri Komunikasi dan Informatika yang sebelumnya dijabat oleh Budi Arie Setiadi.
Kini, Budi Arie menempati posisi sebagai Menteri Koperasi di Kabinet Merah Putih.
Sosok Meutya Hafid
Perempuan bernama lengkap Meutya Viada Hafid memang akrab dengan bidang komunikasi dan media.
Bagaimana tidak, Meutya Hafid pernah berkiprah sebagai jurnalis televisi selama tujuh tahun sebelum akhirnya bergabung dengan Partai Golkar sebagai DPR RI.
Menurut laman Kompas.com, Meutya Hafid pertama kali bergabung dengan Partai Golkar pada 2009 dan maju menjadi calon anggota legeslatif (caleg) daerah pilihan Sumatera Utara I. Ia kemudian terpilih menjadi anggota DPR RI periode 2009-2014.
Baca Juga: Profesor Perempuan Diduga Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Siapa Stella Christie?
Karier politik Meutya Hafid berlanjut dengan kembali terpilih menjadi anggota DPR RI tahun 2014-2019 dan 2019-2024.
Ia pun duduk di Komisi I yang membidangi pertahanan, luar negeri, komunikasi informatika, serta intelejen.
Pada akhir periode jabatannya, Meutya Hafid dipercaya menjadi Ketua Komisi I DPR RI.
Tantangan Kementerian Komunikasi dan Digital
Menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid ditugaskan oleh Presiden Prabowo Subianto untuk memerangi judi online atau judol.
Kasus judol yang marak terjadi saat ini memang menimbulkan kerugian, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
"PR untuk sebelumnya juga ya, beliau (Presiden Prabowo) titip perang terhadap judol. Lain-lain menyusul karena kemarin arahan padat waktunya," ujar Meutya Hafid dilansir dari RRI.
Meutya Hafid juga menjelaskan alasan mengapa nama kementerian berubah yang awalnya Kementerian Komunikasi dan Informatika menjadi Kementerian Informasi dan Digital.
"Penambahan digital ini juga untuk menjawab perkembangan teknologi dan zaman, Artinya komunikasi ke depan juga berbasis digital," imbuhnya.
Lebih dalam, perempuan kelahiran 3 Mei 1978 ini juga menyebut bahwa Presiden Prabowo turut menyoroti soal data pribadi.
Terutama, terkait kasus pencurian dan peretasan data pribadi.
"Salah satu PR kita mengamankan data-data kita. Pemerintah kita yang efektif dan efisien juga bisa dilakukan dengan digital," jelasnya.
Kawan Puan, demikian penjelasan terkait sosok Meutya Hafid yang didapuk menjadi Menteri Komunikasi dan Digital.
Semoga tantangan yang dihadapi kedepannya bisa teratasi dengan baik.
Baca Juga: Berapa Banyak Menteri Perempuan di Kabinet Merah Putih? Ini Daftarnya
(*)