Selain Nilai Akademis, Ini Hal-Hal yang Perlu Disiapkan untuk Menjadi Dokter

Arintha Widya - Kamis, 24 Oktober 2024
Hal-hal yang perlu disiapkan untuk menjadi dokter. Apa saja?
Hal-hal yang perlu disiapkan untuk menjadi dokter. Apa saja? PeopleImages

Parapuan.co - Kawan Puan, perjalanan untuk menjadi seorang dokter tidaklah mudah dan cukup panjang.

Maka itu jika bercita-cita jadi dokter, kamu membutuhkan persiapan matang secara akademis, fisik, mental, maupun finansial.

Sebagai gambaran, berikut ini beberapa hal yang perlu disiapkan untuk menjadi dokter!

1. Pendidikan dan Akademis

- Lulus SMA/Setara: Fokus pada mata pelajaran IPA, khususnya Biologi, Kimia, dan Fisika, karena merupakan fondasi ilmu kedokteran.

- Ujian Masuk Perguruan Tinggi: Lolos seleksi ujian masuk Fakultas Kedokteran di universitas negeri atau swasta yang terakreditasi.

- Pendidikan Sarjana Kedokteran (S1): Mengikuti program studi kedokteran yang umumnya memakan waktu 3,5 hingga 4 tahun, mencakup mata kuliah teori dan praktikum di laboratorium.

- Koas: Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana, calon dokter harus menjalani praktik di rumah sakit selama 1-2 tahun untuk memperoleh pengalaman klinis.

- Ujian Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI): Setelah lulus koas, calon dokter harus lulus ujian kompetensi yang diadakan secara nasional.

Baca Juga: Ini Jenjang Pendidikan Dokter Gigi seperti Shin Min Ah di Hometown Cha Cha Cha

- Program Internship: Wajib menjalani program magang (internship) selama 1 tahun di rumah sakit atau fasilitas kesehatan untuk mendapatkan Surat Tanda Registrasi (STR) sebagai dokter umum.

2. Kemampuan dan Keterampilan

- Kemampuan Akademis yang Kuat: Menguasai ilmu-ilmu dasar kedokteran seperti anatomi, patologi, farmakologi, dan lainnya.

- Kemampuan Berpikir Kritis: Dokter harus dapat menganalisis situasi medis dengan cepat dan tepat, serta mengambil keputusan yang berdampak pada kesehatan pasien.

- Keterampilan Komunikasi: Mampu berkomunikasi secara efektif dengan pasien dan rekan kerja, mendengarkan keluhan pasien, serta menjelaskan diagnosa atau pengobatan dengan jelas.

- Keterampilan Teknis: Kemampuan melakukan prosedur medis dan menggunakan alat-alat kesehatan.

3. Mental dan Fisik

- Ketahanan Mental: Menjadi dokter sering kali berarti menghadapi situasi yang penuh tekanan, seperti menghadapi kematian, situasi darurat, atau harus bekerja dalam kondisi terbatas.

- Komitmen Jangka Panjang: Pendidikan kedokteran memakan waktu yang panjang, termasuk pendidikan spesialis jika memilih untuk melanjutkan.

Baca Juga: Ingin Jadi Dokter Hewan? Ini Pendidikan dan Skill yang Harus Dimiliki

- Ketahanan Fisik: Pekerjaan dokter bisa sangat melelahkan, terutama bagi mereka yang harus bekerja shift panjang atau menangani situasi darurat.

4. Biaya Pendidikan

Pendidikan kedokteran memerlukan biaya yang tidak sedikit. Selain biaya kuliah, ada juga biaya untuk ujian kompetensi, alat-alat medis, buku, dan kegiatan lainnya.

5. Etika dan Empati

- Etika Profesi: Menjadi dokter bukan hanya tentang keterampilan medis, tetapi juga tentang menjunjung tinggi etika profesi.

Dokter harus menjaga kerahasiaan pasien, bersikap profesional, dan menghargai setiap kehidupan.

- Empati dan Kepedulian: Dokter harus memiliki rasa empati tinggi terhadap pasien, mampu merasakan dan memahami situasi serta kondisi pasien.

6. Pendidikan Spesialis (Opsional)

Setelah menjadi dokter umum, kamu bisa melanjutkan pendidikan spesialis di bidang-bidang seperti bedah, penyakit dalam, anak, dan lainnya.

Baca Juga: Ingin Jadi Dokter? Ini Biaya Kuliah S1 Kedokteran di 5 Universitas Negeri Ternama

Pendidikan ini memakan waktu sekitar 4-6 tahun tergantung spesialisasi. Persiapkan fisik, mental, dan finansial untuk mengambil spesialisasi.

7. Lisensi dan Sertifikasi

- Surat Tanda Registrasi (STR): Ini adalah lisensi untuk praktik sebagai dokter di Indonesia.

- Surat Izin Praktik (SIP): Untuk membuka praktik pribadi atau bekerja di fasilitas kesehatan tertentu.

8. Pengalaman Praktis

Kamu mesti mengumpulkan pengalaman dengan bekerja di berbagai fasilitas kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, atau klinik.

Pengalaman ini akan membentuk keterampilan medis dan interpersonal yang lebih baik.

Menjadi dokter membutuhkan dedikasi yang besar dan keinginan untuk terus belajar sepanjang karier.

Paling tidak, Kawan Puan perlu mempersiapkan hal-hal di atas bila ingin menjadi dokter. Semoga bermanfaat!

Baca Juga: Ini 6 Tahapan yang Harus Dilalui untuk Jadi Dokter Spesialis, Apa Saja?

(*)

*Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

Viral di Medsos Perusahaan Tekstil Sritex Pailit, Apa Bedanya dengan Bangkrut?