2. Libatkan Mediator Bisnis
Perbedaan pendapat dalam keluarga adalah hal yang wajar, namun ketika menyangkut bisnis, konflik ini bisa berdampak besar pada operasional bisnis.
Untuk mencegah konflik berkepanjangan, penting untuk membangun budaya komunikasi yang sehat dan terbuka di dalam keluarga.
Setiap anggota keluarga harus merasa didengarkan dan dihargai pendapatnya.
Selain itu, melibatkan pihak ketiga seperti konsultan bisnis atau mediator profesional bisa membantu mengelola konflik secara lebih objektif.
3. Tetap Profesional
Dalam bisnis keluarga, ada kecenderungan untuk mengutamakan ikatan keluarga di atas profesionalisme.
Hal ini bisa menjadi masalah jika anggota keluarga yang terlibat tidak memiliki keterampilan yang cukup untuk peran yang mereka emban.
Baca Juga: Ini 3 Alasan Mengapa Keluarga sebagai Penerus Bisnis yang Tepat
Situasi lebih kompleks juga bisa terjadi ketika anggota keluarga mengambil keputusan bisnis berdasarkan emosi daripada logika dan data.
Sangat penting untuk menegakkan profesionalisme dalam bisnis keluarga.
Pastikan bahwa setiap anggota keluarga memiliki peran yang sesuai dengan keterampilan dan kemampuannya.
Selain itu, rekrutlah profesional non-keluarga untuk posisi kunci guna memastikan keputusan yang diambil berdasarkan keahlian dan pengalaman, bukan sekadar ikatan keluarga.
Demikian berbagai tips yang bisa diterapkan generasi penerus untuk menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan bisnis keluarga.
Mulai dari menetapkan peran dan batasan, melibatkan mediator, hingga bekerja secara profesional.
Kawan Puan semoga bisnis keluarga bisa berjalan sukses di tanganmu ya!
Baca Juga: Mengoptimalkan Bisnis Keluarga, Ini 3 Cara Tepat untuk Sukses
(*)