Advertorial

Alasan Mining Bitcoin Membutuhkan Daya Komputasi yang Besar

Yussy Maulia - Kamis, 31 Oktober 2024
Ilustrasi Bitcoin.
Ilustrasi Bitcoin. Shutterstock

Parapuan.co – Menambang atau mining Bitcoin dikenal dengan prosesnya yang kompleks dan membutuhkan komputasi besar serta canggih.

Mining Bitcoin bertujuan untuk menambah blok baru ke dalam blockchain dengan cara memecahkan algoritma kriptografi yang rumit.

Bagi Anda yang aktif memantau harga Bitcoin, proses mining berpengaruh signifikan terhadap pasokan koin baru dan dinamika harga di pasar.

Proses mining Bitcoin pun tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Untuk memecahkan algoritma matematika yang kompleks, proses mining memerlukan penggunaan komputasi khusus yang disebut dengan Application-Specific Integrated Circuit (ASIC).

Baca Juga: Mengenal Altcoin, Mata Uang Kripto yang Bisa Jadi Pilihan Selain Bitcoin!

Penambang Bitcoin harus bersaing untuk menjadi orang pertama yang memecahkan algoritma tersebut. Pemenang berhak menambahkan blok baru ke blockchain serta menerima reward Bitcoin.

Lalu, mengapa proses mining Bitcoin membutuhkan daya komputasi yang besar? Berikut penjelasannya.

  1. Tingkat kesulitan yang terus bertambah

Tingkat kesulitan dalam memecahkan algoritma mining dapat meningkat seiring bertambahnya jumlah penambang.

Untuk diketahui, jaringan Bitcoin dirancang agar setiap blok baru ditemukan setiap 10 menit. Tingkat kesulitan terus ditambah untuk memastikan tidak ada blok yang bisa ditambang lebih cepat dari waktu yang ditentukan.

Penambang harus meningkatkan kekuatan komputasinya agar dapat tetap mengikuti proses mining dengan lancar. Selain itu, melakukan upgrade pada perangkat berkala juga bisa meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan keuntungan yang lebih banyak.

Baca Juga: Pasar Crypto Semakin Bergairah, Ini Mega Listing 258 Crypto Baru

  1. Persaingan global yang ketat

Banyak penambang global yang menggunakan server farmServer ini bisa terdiri dari ribuan perangkat ASIC yang bekerja tanpa henti.

Dengan menggunakan perangkat berkomputasi tinggi dan canggih, penambang bisa meningkatkan peluang untuk bersaing secara global demi mendapatkan blok.

  1. Faktor listrik

Perangkat berkomputasi tinggi mengonsumsi energi yang besar juga. Oleh karena itu, negara-negara dengan biaya listrik rendah seperti China, Rusia, dan Kazakhstan sering kali menjadi pusat aktivitas mining Bitcoin.

Di sisi lain, banyak penambang yang memanfaatkan energi terbarukan untuk menekan biaya operasional.

  1. Pendingin perangkat

Operasi mining menghasilkan panas dalam jumlah besar. Semakin kuat perangkat yang digunakan, semakin banyak energi yang dibutuhkan untuk menjaga suhu perangkat tetap stabil.

Sistem pendingin yang efisien menjadi komponen penting agar perangkat tidak mengalami kerusakan atau penurunan performa. Hal ini mengakibatkan daya komputasi menjadi semakin besar.

Baca Juga: OJK Terbitkan Aturan Baru Terkait Aset Kripto, Apa Untungnya bagi Industri Fintech?

Dampak kekuatan komputasi terhadap Bitcoin

Seiring meningkatnya kekuatan komputasi di jaringan Bitcoin, proses mining menjadi semakin eksklusif bagi penambang yang mampu berinvestasi besar-besaran dalam perangkat keras dan infrastruktur.

Hal ini kerap menimbulkan isu sentralisasi di mana sebagian besar aktivitas mining terkonsentrasi di beberapa pool penambangan besar.

Di sisi lain, kekuatan komputasi yang tinggi meningkatkan keamanan jaringan. Semakin sulit untuk melakukan serangan terhadap blockchain Bitcoin, seperti serangan 51 persen, di mana penyerang siber biasanya mencoba mengambil alih mayoritas kekuatan komputasi untuk memanipulasi transaksi.

Tokocrypto sebagai pusat aktivitas Bitcoin

Saat ini, Anda tidak perlu bingung lagi untuk membeli, menjual, atau menyimpan Bitcoin. Sebab, bursa kripto terkemuka Tokocrypto hadir untuk investor maupun penambang yang ingin mengikuti perkembangan pasar Bitcoin secara real-time.

Selain itu, Tokocrypto juga menyediakan layanan likuiditas bagi investor maupun penambang yang ingin mencairkan Bitcoin mereka.

Dengan hadirnya bursa tersentralisasi seperti Tokocrypto, penambang dan investor memiliki akses mudah untuk memiliki atau melepas Bitcoin.

Peran Tokocrypto sebagai Centralize Exchange (CEX) membantu memaksimalkan peluang bagi semua pihak yang terlibat dalam ekosistem kripto, terutama investor Bitcoin. 

Sebagai informasi, sebelum melakukan investasi Bitcoin, sebaiknya Kawan Puan mempelajari terlebih dulu instrumen investasi ini agar dapat memperoleh keuntungan dan terhindar dari kerugian. 

Penulis:
Editor: Sheila Respati
REKOMENDASI HARI INI

Ada Budi Pekerti, Ini 3 Film Indonesia Populer yang Bertema Guru