Tentukan pegangan yang nyaman, kamu bisa berpegangan di pinggang pengendara atau menggunakan pegangan khusus di motor.
Menempelkan lutut ke pinggang pengendara juga menjadi alternatif yang ideal jika tidak ingin memeluk.
3. Terapkan Sinyal Komunikasi Selama Perjalanan
Sebelum berangkat, tentukan sinyal sederhana untuk berkomunikasi, seperti tepukan bahu untuk memberi tanda ingin berhenti sejenak atau menepuk bahu kanan jika ada keperluan mendesak.
4. Perhatikan Kehalusan Pengendara
Pengendara perlu menjaga agar akselerasi, pengereman, dan manuver menikung dilakukan secara halus.
Gerakan mendadak dapat mengganggu keseimbangan pembonceng dan membuat perjalanan terasa kurang nyaman.
5. Berikan Sinyal Sebelum Menikung dan Jangan Bersandar
Baca Juga: Tips Aman Berkendara untuk Mencegah Risiko Kecelakaan
Saat berboncengan dengan penumpang yang belum berpengalaman, penting untuk memberikan arahan sebelumnya.
Tekankan agar mereka tidak menurunkan kaki saat motor berhenti, dan hindari memegang lengan atau bahu selama perjalanan.
Selain itu, saat menikung, penting untuk tetap rileks dan tidak bersandar, karena tindakan ini sering kali terjadi secara instingtif namun dapat mengganggu keseimbangan motor.
Tips ini sangat membantu Kawan Puan untuk merasakan perjalanan yang lebih aman dan nyaman, terutama bagi pembonceng perempuan.
Dengan memperhatikan hal-hal ini, pengalaman berboncengan motor bisa menjadi lebih menyenangkan dan terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.
(*)
Ken Devina