AI mulai diandalkan oleh banyak orang sebagai “911” saat mereka merasa stres, cemas, atau mengalami gangguan kesehatan mental lainnya.
Offie mencatat bahwa banyak anak muda yang merasa lebih nyaman berkomunikasi dengan AI saat sedang mengalami masalah mental ringan atau kebingungan dalam menjalani keseharian.
"Teknologi ini bisa menjadi langkah awal untuk membantu seseorang merasa lebih tenang dan mengarahkan mereka pada tindakan yang positif," ucapnya.
Kendati demikian, AI hanya memberi saran-saran sederhana untuk menenangkan diri, seperti melakukan aktivitas tertentu tanpa memerlukan alat-alat khusus, tetapi tidak boleh menggantikan psikolog atau psikiater.
"Namun, penting untuk diingat bahwa AI, meskipun bermanfaat dalam memberikan informasi dan dukungan, bukanlah pengganti koneksi manusia dan perawatan profesional saat menghadapi tantangan kesehatan mental," pungkasnya.
Dengan adanya teknologi AI, diharapkan Kawan Puan dapat menemukan ruang untuk mengenali, mengelola, dan merawat kesehatan mentalnya.
AI memberikan akses ke panduan awal, tetapi tetap penting bagi setiap individu untuk mencari bantuan dari psikolog atau psikiater jika diperlukan.
Melalui perkembangan ini, mari bersama kita dukung kesehatan mental yang lebih inklusif dan mudah dijangkau bagi semua.
Baca Juga: Pentingnya Penerapan Mindful Parenting untuk Kesehatan Mental Anak
(*)
Ken Devina