Parapuan.co - Jelang pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024, Komisi Pemilihan Umum (KPU) berbagai daerah menggelar debat antar pasangan calon.
Salah satunya di KPUD Surakarta (Solo), yang menggelar debat perdana dua pasangan calon (paslon), yaitu pasangan Teguh Prakosa-Bambang Nugroho dan Respati Adi-Astrid Widayani.
Debat perdana Pilkada Solo 2024 yang berlangsung pada 31 Oktober lalu itu mengangkat tema "Surakarta Sejahtera melalui Pemberdayaan Masyarakat dan Pelayanan Publik yang Inklusif dan Berwawasan Lingkungan".
Dalam tema tersebut, kedua paslon menyampaikan visi dan misi mereka mewujudkan Surakarta lebih sejahtera dan berdaya.
Kedua paslon juga sempat memberikan pernyataan terkait topik gender dan pemberdayaan perempuan yang muncul dalam pertanyaan debat.
Seperti apa? Simak informasinya seperti mengutip kanal YouTube KPU Kota Surakarta!
Program dan Visi Misi Teguh-Bambang
Dalam presentasinya, paslon nomor urut 1 Teguh Prakosa dan Bambang Nugroho menyinggung tentang pengentasan stunting dan kemiskinan.
Paslon 1 ini punya visi misi mensejahterakan masyarakat dengan memberikan bantuan untuk keluarga kurang mampu di Solo.
Baca Juga: Seberapa Besar Partisipasi Perempuan di Bursa Calon Pemimpin Daerah Pilkada 2024?
"Ini hal yang terpenting, karena warga kita, anak-anak kita yang stunting cukup besar. Apalagi yang berisiko stunting hampir 5.200 anak," papar Teguh.
"Kalau kita bicara bagaimana menopang kesejahteraannya, maka kita akan berikan program gas melon bersubsidi termasuk untuk kawasan-kawasan yang ada di Solo," imbuhnya.
Teguh juga mengatakan, "Ini akan menjadikan keluarga-keluarga miskin ini bisa berkembang, bisa pendapatanya lebih baik."
Lebih lanjut, Teguh-Bambang juga akan bersinergi dengan pemerintah pusat untuk program makan bergizi gratis, sebagai respons untuk penanganan stunting di Solo.
Program dan Visi Misi Respati-Astrid
Paslon nomor urut 2 Respati Adi dan Astrid Widayani memutar video berisi visi program untuk memajukan Kota Solo melalui bidang kesehatan dan UMKM.
Respati-Astrid kemudian menjelaskan misi mereka untuk mewujudkan visi program tersebut, antara lain:
"Posyandu Plus, bagaimana kita hadirkan psikolog untuk melindungi warga kita dari mental health, bullying, sexual harasment, dan eksploitasi anak," terang Respati.
Paslon 2 ini juga menyatakan akan memberikan insentif untuk kader PKK dan Posyandu dalam mewujudkan visi misi mereka.
Baca Juga: Program Unggulan Pro Perempuan Tiga Paslon di Pilkada 2024 Jawa Timur
Sementara untuk memajukan UMKM, Respati-Astrid punya visi misi memberikan bantuan modal dan bantu jual, serta pemberian insentif di tingkat RT dan RW untuk pelaku usaha kecil.
Di sisi lain untuk sisi pendidikan, paslon ini berkomitmen membangun pusat layanan pendidikan terpadu di Kota Solo.
Isu Gender dan Pemberdayaan Perempuan
Di dalam debat perdana Pilkada Solo 2024, paslon Teguh-Bambang dan Respati-Astrid juga memberi pernyataan terkait isu gender dan pemberdayaan perempuan di Surakarta.
Terkait hal ini, Astrid sebagai perempuan pertama yang maju di bursa pemilihan wali kota dan wakil wali kota di Solo dengan mengungkap komitmennya membantu perempuan lebih berdaya.
Namun, lebih dari itu, ia akan lebih dulu menyelesaikan persoalan terkait kekerasan dalam rumah tangga dan pernikahan dini di wilayah Kota Solo.
"Isu-isu keluarga, banyaknya kasus kekerasan dalam rumah tangga, dan pernikahan dini akan kami selesaikan," tutur Astrid.
"Pemkot Solo akan mengantisipasi kekerasan dan mendorong perempuan lebih berdaya," tambahnya.
Senada dengan itu, paslon 1 menyatakan komitmen mereka menyediakan fasilitas yang serba inklusif untuk masyarakat Surakarta.
Baca Juga: Jadi Calon Walikota Batu di Pilkada 2024, Ini Program Pro Perempuan Krisdayanti
Baik itu untuk kesetaraan gender maupun inklusivitas untuk masyarakat penyandang disabilitas.
"Yang kami lakukan adalah bagaimana fasilitas dan seluruh tempat untuk masyarakat tidak kami beda-bedakan," jelas Teguh Prakosa.
Pihaknya menerangkan, Pemerintah Kota Surakarta kini sudah menerapkan inklusivitas tersebut dan tinggal melanjutkan.
"Inklusi ini adalah bagian dari pengarusutamaan gender. Di Pemerintah Kota Surakarta ini hampir 55 persen, mulai dari lurah sampai UPD ini sudah perempuan," ungkap Teguh lagi.
Sementara itu, Bambang Nugroho menambahkan, paslon 1 akan meningkatkan anggaran dalam upaya inklusivitas di Solo apabila terpilih nanti.
"Kami akan meningkatkan anggaran untuk pendidikan inklusi, dan menambah anggaran untuk pelayanan autis, juga insentif untuk guru autis," kata Bambang.
"Sehingga ini akan bisa membawa anak-anak berkebutuhan khusus untuk termotivasi seperti anak-anak lainnya," tutupnya.
Isu gender, pemberdayaan perempuan, dan perlindungan anak-anak selalu jadi perhatian calon wakil rakyat.
Tak hanya di Pemilihan Presiden 2024, topik ini juga diangkat dalam Pilkada 2024 yang akan dilaksanakan serentak pada 27 November mendatang.
Baca Juga: Ada Paslon Singgung Isu Seksis di Pilkada 2024, 5 Pemimpin Perempuan Ini Buktikan Sukses
(*)