Parapuan.co - Kawan Puan, literasi finansial sangat penting untuk dimiliki setiap orang, bahkan sedini mungkin.
Oleh karenanya, tidak heran jika literasi finansial juga dimasukkan ke dalam Kurikulum Merdeka.
Hal ini dilakukan untuk menyiapkan generasi cerdas finansial. Namun, perlu ada integrasi literasi finansial yang tepat dalam Kurikulum Merdeka.
Dengan demikian, siswa akan lebih mudah memahami konsep keuangan sejak dini, dari anggaran hingga investasi.
Siswa juga bisa belajar langsung dari simulasi, sehingga lebih siap mengelola keuangan sekarang maupun di masa depan.
Lantas, bagaimana mengintegrasikan literasi finansial ke dalam Kurikulum Merdeka?
Simak informasinya sebagaimana dikutip dari Instagram Kurikulum Merdeka di bawah ini!
1. Identifikasi Tujuan Pembelajaran
Guru membantu siswa menentukan apa yang ingin dicapai melalui literasi finansial.
Baca Juga: Kunci Penggerak Ekonomi, Ini Pentingnya Literasi Keuangan Syariah untuk Perempuan
Misalnya siswa diharapkan memiliki kompetensi memperoleh penghasilan, mengatur anggaran, belanja, utang, dan menyisihkan uang.
2. Integrasi dengan Mata Pelajaran Lain
Literasi finansial juga dapat diintegrasikan ke dalam mata pelajaran tertentu yang linier.
Sebut saja diantaranya pada mata pelajaran Matematika, Ekonomi, Akuntansi, atau Kewirausahaan di SMK.
Siswa bisa belajar menghitung bunga berbunga pada utang atau memahami laporan keuangan dalam konteks pengelolaan anggaran.
3. Metode Pembelajaran Aktif
Gunakan metode pembelajaran interaktif dan praktis, seperti simulasi keuangan, proyek kelompok, atau studi kasus.
Hal ini akan membantu siswa menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam situasi nyata.
4. Keterlibatan Orang Tua dan Komunitas
Baca Juga: Ini Pentingnya Literasi Finansial dan Perlindungan bagi Perempuan Indonesia
Langkah berikutnya yang bisa dilakukan ialah melibatkan orang tua dan komunitas dalam proses pembelajaran.
Misalnya mengadakan seminar atau lokakarya, mengadakan parenting tentang pengelolaan keuangan yang melibatkan pakar keuangan atau praktisi dari komunitas.
5. Pengembangan Keterampilan Praktis
Guru dapat mendorong siswa untuk praktik langsung dalam mengelola keuangan mereka sendiri.
Misalnya dengan membuat anggaran pribadi atau menyisihkan uang saku harian.
Pengalaman nyata seperti itu akan memperkuat pemahaman mereka tentang literasi finansial.
Itulah tadi cara mengimplementasikan literasi keuangan ke dalam Kurikulum Merdeka.
Semoga informasi di atas bermanfaat dan menambah wawasan, ya.
Baca Juga: Menjadikan Literasi Finansial Sebagai Prioritas Pendidikan Generasi Muda
(*)