6 Kesalahan Menggunakan Sembarang Cairan untuk Menyiram Tanaman

Arintha Widya - Rabu, 13 November 2024
Kesalahan menyiramkan cairan selain air ke tanaman yang harus dihindari.
Kesalahan menyiramkan cairan selain air ke tanaman yang harus dihindari. Patrick Daxenbichler

Parapuan.co - Kawan Puan, menyiram tanaman tidak bisa dengan sembarang air atau cairan kimia, meski dikhususkan untuk tumbuhan.

Jika biasanya kamu menyiramkan air bekas cucian piring, bekas bilasan pakaian, atau minuman kemasan yang kedaluarsa ke tanaman, segera hentikan.

Sering kali, tanaman mengalami kerusakan atau bahkan mati akibat paparan cairan kimia yang tidak tepat.

Berikut beberapa kesalahan menggunakan sembarang cairan untuk menyiram tanaman yang bisa membuat tumbuhanmu mati seperti mengutip laman IOWA State University!

1. Penggunaan yang Tidak Sesuai Label

Menggunakan produk kimia dengan cara yang tidak sesuai petunjuk pada labelnya dapat menyebabkan "cedera" pada tanaman.

Misalnya, menggunakan insektisida atau fungisida pada jenis tanaman yang tidak tertera pada label dapat menyebabkan kerusakan.

Selain itu, tanaman yang sedang stres akibat panas, kekeringan, atau serangan hama lebih rentan terhadap kerusakan dari bahan kimia.

2. Pemakaian yang Tidak Sesuai Tahap Pertumbuhan

Baca Juga: Cara Mengendalikan Pertumbuhan Berlebihan pada Tanaman di Musim Hujan

Tanaman dalam berbagai tahap pertumbuhannya memiliki sensitivitas berbeda terhadap bahan kimia.

Aplikasi pada saat tanaman sedang berbunga, bertunas, atau berkecambah dapat meningkatkan risiko kerusakan.

Oleh karena itu, penting untuk selalu memeriksa rekomendasi waktu aplikasi yang tepat pada label produk.

3. Pencampuran Bahan Kimia yang Tidak Tepat

Terkadang, orang menggunakan lebih dari satu jenis bahan kimia yang dikombinasikan dalam satu tangki penyemprot untuk menghemat waktu.

Namun, mencampur bahan kimia yang tidak sesuai dapat menyebabkan fitotoksisitas atau keracunan pada tanaman.

Selain itu, bahan tambahan seperti surfactant dapat menyebabkan kerusakan bila dicampur dengan produk siap pakai.

Pastikan campuran dan dosisnya selalu sesuai dengan petunjuk pada label.

4. Menganggap Semua Bahan Kimia Aman untuk Tanaman

Baca Juga: Tips Mencuci Anggur agar Terhindar dari Residu Pestisida, Simak!

Meskipun ada bahan kimia yang dianggap tidak beracun atau organik seperti sabun insektisida atau minyak hortikultura, penggunaannya yang tidak tepat tetap bisa merusak tanaman.

Begitu juga dengan pupuk, yang walaupun baik untuk pertumbuhan, dapat menyebabkan kerusakan bila digunakan terlalu sering atau dalam konsentrasi tinggi.

5. Cairan Berbahaya Akibat Tumpahan

Tumpahan cairan seperti bensin, minyak mesin, pembersih saluran air, atau bahan lain yang tidak dirancang untuk tanaman dapat menyebabkan kerusakan besar.

Cairan seperti pemutih, amonia, atau bahan pembersih lainnya sering kali memiliki sifat toksik yang tidak hanya berbahaya bagi tanaman, tetapi juga bagi hewan dan manusia.

Minuman kemasan seperti susu kotak yang dianggap bernutrisi pun bisa merusak tanaman, terlebih bila sudah kedaluarsa.

6. Mengabaikan Perawatan Setelah Aplikasi

Beberapa bahan kimia memiliki instruksi perawatan khusus setelah disemprotkan pada tanaman.

Ini bisa berupa larangan penyiraman selama beberapa jam, menghindari penggunaan bahan kimia lain, menunda panen, atau memberi jeda sebelum aplikasi berikutnya.

Tidak mengikuti instruksi ini dapat menyebabkan cedera pada tanaman, terutama jika bahan kimia diaplikasikan lagi dalam waktu yang terlalu dekat.

Jadi, hindari kesalahan menggunakan sembarang cairan jika tidak ingin tanamanmu rusak dan mati, ya.

Baca Juga: Cara Menanam dan Merawat Tanaman Bunga Matahari di Rumah

(*)

Penulis:
Editor: Arintha Widya


REKOMENDASI HARI INI

6 Bahan Alami untuk Membantu Mengatasi Masalah Biang Keringat