Baca Juga: Kenapa Anak Perempuan saat Dewasa Memiliki Pandangan Negatif pada Ayahnya?
Pola asuh yang berbeda antara anak laki-laki dan perempuan juga memicu konflik antara ayah juga anak.
Situasi ini terkadang membuat anak perempuan memiliki berbagai larangan yang mempersempit ruang geraknya.
3. Kekakuan
Sumber konflik lain bisa dipicu ketika ayah punya kekakuan tertentu
Ia memberi contoh misal ketika ayah sangat kaku dalam mengaitkan agama.
"Misalnya ayahnya sangat kaku dalam mengaitkan agama, ini terjadi pada berbagai jenis agama, tak cuma satu saja," ujarnya.
"Jadi misalnya aturan pakaian yang harus bagaimana untuk mengikuti aturan beragama," katanya.
Kekakuan ini pada akhirnya bisa memunculkan konflik antara ayah dan anak perempuan.
4. Perselingkuhan
Perselingkuhan bukan hanya berdampak pada hubungan suami istri, namun juga anak.
Ketika anak perempuan mendapati ayahnya berselingkuh, mereka akan merasa marah hingga benci.
"Kalau si ayah ternyata punya perempuan lain (berselingkuh) tentu ini menyakiti hati ibunya. Tentu ini bisa menimbulkan konflik, kemarahan, dan kebencian kepada si ayahnya," imbuhnya.
5. Melakukan Tindak Kekerasan
"Ketika si ayah melakukan tindak kekerasan baik fisik maupun psikis, itu juga bisa memicu konflik," ujarnya.
Pengalaman traumatis yang dialami anak saat kecil bisa berdampak pada kehidupannya di masa depan.
Mungkin, saat anak masih kecil mereka belum menyadari bahwa kekerasan merupakan sumber konflik.
Tapi ketika anak sudah dewasa dan bisa berpikir kritis, pengalaman traumatis seperti kekerasan jadi konflik besar dengan ayahnya.
Kawan Puan, itu tadi beberapa konflik yang memicu hubungan tidak baik antara ayah dan anak perempuan.
Apakah kamu pernah menjumpai bahkan berada di situasi yang sama?
Baca Juga: Kecerdasan Anak Menurun dari Gen Ibu atau Ayah? Ini Penjelasan Ahli
(*)