Menanggapi tren ini, Kemenkes telah menetapkan enam strategi nasional pengendalian dengue untuk 2021-2025, mencakup penguatan manajemen vektor, tatalaksana berkualitas, surveilans komprehensif, partisipasi masyarakat, komitmen kebijakan, dan pengembangan riset berbasis bukti.
Kemudian dr. Ina menyarankan beberapa langkah antisipatif pada awal musim hujan, seperti menggiatkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan 3M Plus, implementasi Gerakan Satu Rumah Satu Jumantik (G1R1J), penyuluhan masyarakat tentang pencegahan dan tanda bahaya DBD, serta respons cepat terhadap laporan kasus dengue.
Inovasi Kemenkes termasuk teknologi nyamuk Aedes aegypti ber-Wolbachia yang terbukti menurunkan infeksi dengue hingga 77,1%, dan penyediaan vaksin dengue, dengan dua vaksin yang telah mendapat izin edar, yaitu DENGVAXIA dan QDENGA.
Upaya ini diharapkan mampu mempercepat eliminasi dengue di Indonesia melalui sinergi pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat.
Baca Juga: Bantu Cegah DBD, Begini Cara Membasmi Jentik Nyamuk di Area Rumah