Parapuan.co - Mulai tahun depan, masyarakat Indonesia akan merasakan dampak kenaikan tarif Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12%.
Kebijakan ini, yang telah diumumkan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, bertujuan untuk meningkatkan penerimaan negara.
Kenaikan tarif PPN ini dinilai jadi salah satu upaya pemerintah untuk menjaga stabilitas ekonomi dan membiayai berbagai program pembangunan.
Sejak diberlakukannya kenaikan PPN menjadi 12 persen, banyak masyarakat yang bertanya-tanya mengenai barang dan jasa apa saja yang terkena dampak kenaikan pajak ini.
Pemerintah telah menetapkan sejumlah barang dan jasa yang kena PPN dalam beberapa peraturan perundang-undangan, seperti melansir Kompas.com.
Barang dan Jasa yang Dikenakan PPN 12 Persen
Objek yang dikenakan pajak PPN diatur dalam Pasal 4 ayat 1 UU PPN Nomor 42 Tahun 2009.
- Penyerahan Barang Kena Pajak (BKP) di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha
- Impor BKP
Baca Juga: Waktunya Lapor SPT Pajak, Kawan Puan Sudah Lakukan Pemadanan NIK-NPWP?
- Penyerahan Jasa Kena Pajak (JKP) di dalam Daerah Pabean yang dilakukan oleh Pengusaha
- Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean
- Pemanfaatan JKP dari luar Daerah Pabean di dalam Daerah Pabean
- Ekspor BKP Berwujud oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP)
- Ekspor BKP Tidak Berwujud oleh PKP
- Ekspor JKP oleh PKP
Masih mengacu pada UU PPN, BKP dikategorikan menjadi dua, yaitu BKP berwujud dan BKP tidak berwujud.
Barang Kena Pajak Berwujud
Baca Juga: Hari Esok Lebih Mahal, Ini Pentingnya Persiapkan Proteksi Diri Sejak Dini
Barang berwujud adalah jenis barang yang memiliki bentuk fisik, seperti barang elektronik, pakaian dan barang fashion lainnya, tanah, bangunan, perabot rumah tangga, makanan olahan kemasan, dan kendaraan.
Barang Kena Pajak Tidak Berwujud
Barang kena pajak tidak berwujud mengacu pada barang yang memiliki hak cipta di bidang kesusastraan, kesenian atau karya ilmiah, paten, desain atau model, rencana perusahaan, formula rahasia atau merek dagang.
Selain itu, juga meliputi pengunaan atau hak menggunakan peralatan atau perlengkapan industrial, komersial atau ilmiah.
Kemudian, pemberian pengetahuan atau informasi di bidang ilmiah, teknikal, industrial atau komersial.
Kenaikan PPN 12% yang akan diterapkan pada 2025 nanti tentu akan berdampak pada pengeluaran kita sehari-hari.
Namun, dengan perencanaan keuangan yang baik, kita tetap bisa mengelola keuangan dengan bijak.
(*)
Baca Juga: Kelas Menengah Ingin Tambah Penghasilan? Ini 4 Tips Bekerja sebagai Freelancer