Parapuan.co - Pengaturan keuangan, termasuk mengatur kekayaan, menjadi salah satu hal yang penting diperhatikan di masa saat ini.
Penuh ketidakpastian, pengaturan kekayaan wajib dilakukan agar kita tidak termasuk sebagai salah satu orang yang mengikuti fenomena 'Mantab' atau Makan Tabungan.
Terkait pengaturan kekayaan, Permata Bank yang baru saja rebranding menggandeng Atiqah Hasiholan untuk membagikan tips.
Permata Bank yang saat ini berlogo lotus menjadi makna bahwa bank ini juga tahan dan tangguh terhadap berbagai situasi.
"Ini logonya lotus, bukan tulip. Mirip dengan shareholders Permata Bank yakni Bangkok Bank," ujar Djumariah Tenteram, Direktur Consumer Banking Permata Bank.
Mariah juga menambahkan bahwa "Lotus tahan pada setiap cuaca, harapannya Permata Bank juga kuat dan tangguh."
Muncul dengan logo dan wajah baru, Permata Bank juga merilis PermataMe yang memuat berbagai produk investasi.
Hal ini disampaikan oleh Ricky D. Wijaya selaku Div. Head Wealth Management Consumer Deposit Cash Management & Treasury Permata Bank.
"Permata Bank berkomitmen memberikan pengalaman perbankan terbaik. Produk investasi ada di Permata Me, bisa jual beli reksadana, bahkan transaksi valuta asing," ujar Ricky.
Baca Juga: Cicilan Rumah dengan KPR Konvensional atau Syariah, Mana yang Lebih Menguntungkan?
Ricky kemudian menyebutkan "Ada 13 valuta asing yang bisa dibeli dan mungkin untuk investasi masa depan."
Lantas, bagaimana mengatur kekayaan menurut Atiqah Hasiholan?
Atiqah Hasiholan menyadari betul bahwa saat ini biaya yang dikeluarkan untuk kebutuhan primer, sekunder, bahkan tersier, tidak sedikit.
Seperti biaya sekolah anak juga terus mengalami kenaikan dari tahun ke tahun.
Untuk mengatur kekayaan miliknya, Atiqah Hasiholan memiliki satu prinsip bahwa kebutuhan harus di atas keinginan.
Dengan menerapkan prinsip di atas, Atiqah Hasiholan merasa memiliki banyak dana yang bisa dialokasikan atau dikembangkan dan menjadi kekayaan.
Saat kita menginginkan sesuatu, memikirkan matang-matang wajib dilakukan.
"Kita boleh enggak kaku banget dengan membeli apa yang diinginkan. Tetapi, membawa mindset itu dengan kita akan membantu mengatur uang dan kekayaan. Tidak semua keinginan harus dipenuhi," pungkas Atiqah.
Baca Juga: Kelas Menengah Disebut Paling Terpukul Kenaikan PPN 12 Persen, Kenapa?
(*)