Nekat Jogging saat Hujan Turun, Ini Risiko yang Mungkin Terjadi

Parapuan.co - Musim hujan bukan menjadi penghalang Kawan Puan untuk tetap aktif berolahraga.

Salah satu olahraga yang saat ini banyak digemari kaum perempuan adalah jogging.

Selain hemat, olahraga satu ini juga memberikan banyak manfaat untuk kesehatan tubuh.

Namun, bagaimana jika kamu nekat jogging saat hujan turun?

Adakah risiko yang akan terjadi jika kamu berlari saat hujan?

Pertanyaan-pertanyaan ini mungkin muncul di benak Kawan Puan.

Menurut laman Live Strong, pada dasarnya berlari di tengah hujan adalah aktivitas yang sebaiknya dihindari.

Hal ini karena jogging saat hujan bisa memiliki risiko tertentu.

1. Risiko Tertular Penyakit

Baca Juga: Makin Tren Buat Kaum Pekerja, Apakah Baik Jogging di Malam Hari?

Menurut sebuah penelitian dari University of Wincoscin, jogging saat hujan dapat menurunkan suhu tubuh seseorang yang membuat mereka mudah tertular penyakit.

Tubuh mereka bisa terkena virus atau lebih buruknya lagi mengalami hipotermia.

Bukan itu saja, risiko lain bisa muncul seperti masalah gangguan pernapasan atau serangan asma.

2. Tersambar Petir

Jika kamu jogging di area terbuka saat hujan deras disertai petir, risikonya menjadi lebih besar.

Berada di lapangan atau area tanpa perlindungan dapat membuatmu menjadi sasaran petir yang berbahaya dan bisa berakibat fatal.

3. Risiko Cedera

Saat hujan, jalanan atau permukaan jogging bisa menjadi licin, meningkatkan risiko tergelincir.

Baca Juga: Mengenal Apa Itu Olahraga Tai Chi dan Manfaatnya untuk Kesehatan Tubuh

Hal ini dapat menyebabkan cedera seperti keseleo, terkilir, atau bahkan patah tulang jika kamu jatuh dengan keras.

Permukaan yang basah juga lebih sulit dikendalikan, terutama jika sepatu yang kamu pakai tidak memiliki grip yang baik.

Mengetahui berbagai bahayanya, akan lebih baik jika Kawan Puan beralih melakukan olahraga di luar ruangan.

Adapun beberapa jenis olahraga di dalam ruangan yang bisa kamu lakukan saat musim hujan seperti saat ini. 

Mulai dari badminton, yoga, pilates, voli, zumba hingga aerobic.

Baca Juga: 3 Tips Berolahraga Saat Menstruasi, Perhatikan Intensitasnya

(*)