Parapuan.co - Kawan Puan, proses mengajukan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) sering kali tidak mudah dan butuh kehati-hatian.
Kamu tidak hanya perlu hati-hati dalam memilih developer, tapi juga jeli mempertimbangkan bagaimana membayar cicilan nantinya.
Banyak calon pemilik rumah melakukan kesalahan yang sebenarnya bisa dihindari.
Maka itu, ketahui kesalahan umum dalam mengajukan KPR dan cara menghindarinya berikut ini!
1. Tidak Memahami Kondisi Keuangan Sendiri
Banyak orang tergiur untuk membeli rumah tanpa benar-benar mengevaluasi kemampuan keuangan mereka.
Akibatnya, mereka mungkin menghadapi kesulitan dalam membayar cicilan di kemudian hari.
Untuk mengindarinya, kamu bisa menghitung total penghasilan dan pengeluaran bulanan untuk memastikan cicilan KPR tidak lebih dari 30-40 persen gaji.
2. Tidak Memperhatikan Skor Kredit
Baca Juga: 4 Tips Memilih KPR agar Terhindar dari Penipuan Developer Bodong
Skor kredit atau riwayat BI Checking adalah salah satu faktor utama yang dipertimbangkan oleh bank.
Jika skor kreditmu buruk, pengajuan KPR kemungkinan besar akan ditolak.
Maka itu, periksa skor kreditmu sebelum mengajukan KPR. Lunasi hutang kartu kredit atau pinjaman lain yang tertunggak untuk meningkatkan skor.
3. Mengabaikan Biaya Tambahan
Banyak yang hanya fokus pada harga rumah dan cicilan bulanan, tanpa memperhitungkan biaya tambahan seperti uang muka, biaya notaris, asuransi, dan biaya administrasi bank.
Untuk jaga-jaga, tanyakan kepada pihak bank atau pengembang mengenai biaya-biaya tambahan yang diperlukan.
Siapkan dana darurat di luar uang muka untuk menutup biaya tak terduga.
4. Tidak Membandingkan Penawaran KPR
Mengajukan KPR pada bank pertama yang ditemui tanpa membandingkan suku bunga atau fasilitas lainnya bisa membuatmu melewatkan penawaran yang lebih baik.
Baca Juga: Milenial dan Gen Z Ingin Punya Rumah, Ini Cara Mempersiapkan Keuangan untuk KPR
Bandingkan suku bunga tetap (fixed) dan mengambang (floating) dari beberapa bank.
Perhatikan juga tenor, fleksibilitas cicilan, dan program promosi yang ditawarkan.
5. Tidak Membaca Kontrak dengan Teliti
Kontrak KPR biasanya berisi banyak detail teknis. Bacalah dengan teliti isinya.
Mengabaikan poin-poin penting seperti penalti pelunasan lebih awal atau perubahan suku bunga bisa menjadi masalah di kemudian hari.
Bila perlu, mintalah bantuan profesional untuk menjelaskan klausul yang kurang dipahami.
6. Mengajukan KPR dengan Dokumen Tidak Lengkap
Pengajuan KPR sering ditolak karena calon debitur tidak melengkapi dokumen yang diminta, seperti slip gaji, rekening koran, atau surat keterangan kerja.
Pastikan kamu memahami semua dokumen yang dibutuhkan sebelum mengajukan KPR.
Baca Juga: Tren Baru, Perempuan Kini Lebih Banyak Ajukan KPR dari Laki-Laki
Persiapkan dokumen dengan lengkap dan rapi untuk mempercepat proses persetujuan.
7. Tidak Memahami Skema Suku Bunga
Tidak sedikit orang yang memilih KPR dengan suku bunga rendah tanpa mempertimbangkan kemungkinan kenaikan setelah periode fixed selesai.
Pahami skema suku bunga yang ditawarkan, apakah fixed, floating, atau kombinasi. Pilih skema yang paling sesuai dengan kondisi keuanganmu.
8. Memilih Tenor yang Tidak Tepat
Memilih tenor terlalu pendek atau terlalu panjang dapat memengaruhi kemampuanmu dalam membayar cicilan.
Jika penghasilanmu stabil, tenor pendek bisa membantu melunasi KPR lebih cepat. Jika terbatas, pilih tenor yang lebih panjang agar cicilan lebih ringan.
9. Tidak Memastikan Legalitas Properti
Beberapa calon pembeli tergesa-gesa membeli rumah tanpa memeriksa kelengkapan dokumen legalitas properti, seperti sertifikat tanah dan IMB (Izin Mendirikan Bangunan).
Oleh sebab itu, cek dokumen legalitas properti secara menyeluruh. Pastikan properti bebas sengketa hukum dan memiliki sertifikat yang sah.
Itulah tadi beberapa kesalahan yang harus kamu hindari saat mengajukan KPR.
Baca Juga: Cicilan Rumah dengan KPR Konvensional atau Syariah, Mana yang Lebih Menguntungkan?
(*)
*Sebagian dari artikel ini dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (artificial intelligence - AI).