2. Media Tanam yang Tepat
Jahe membutuhkan media tanam yang gembur, kaya nutrisi, dan memiliki drainase baik.
Kamu bisa mencampurkan tanah, kompos, dan pasir dengan perbandingan yang seimbang.
Pastikan pH tanah berada di kisaran 6-6,5 untuk hasil yang optimal. Jika tanah terlalu asam atau basa, jahe akan kesulitan menyerap nutrisi.
3. Pencahayaan yang Cukup
Melansir dari laman Easy to Grow, tanaman jahe membutuhkan cahaya matahari yang cukup, tetapi tidak langsung terkena sinar matahari terik sepanjang hari.
Tempatkan tanaman di area yang mendapatkan cahaya pagi atau teduh sebagian.
Jika kamu menanamnya di dalam ruangan, pastikan ada akses ke cahaya matahari atau gunakan lampu tumbuh (grow light).
Baca Juga: Berkebun Jadi Hobi Pilihan Perempuan, Ini Tips Memanen Tanaman Bayam dari Pot
4. Penyiraman Teratur
Meski jahe menyukai kelembapan, terlalu banyak air dapat menyebabkan rimpang membusuk.
Siramlah tanaman secara teratur, tetapi pastikan air tidak menggenang. Sebaiknya, siram saat permukaan tanah mulai kering.
Penggunaan pot dengan lubang drainase sangat disarankan untuk menghindari masalah kelebihan air.
5. Pemanenan yang Tepat
Jahe biasanya siap panen setelah 8-10 bulan. Tanda jahe siap dipanen adalah daun yang mulai menguning dan layu.
Sebaiknya hindari memanen terlalu dini, karena rimpang belum mencapai ukuran optimal.
Baca Juga: 6 Kesalahan Menggunakan Sembarang Cairan untuk Menyiram Tanaman
(*)