Parapuan.co - Panda parenting adalah gaya pengasuhan yang menekankan kepercayaan kepada anak untuk membuat kesalahan dan belajar dari pengalaman mereka sendiri.
Dalam pendekatan ini, orang tua berperan sebagai pendukung, memberikan kebebasan kepada anak untuk menjelajahi dunia dengan cara mereka.
Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Esther Wojcicki dalam bukunya, "How to Raise Successful People: Simple Lessons for Radical Results".
Menurut Esther Wojcicki, panda parenting melibatkan prinsip TRICK—Trust (kepercayaan), Respect (rasa hormat), Independence (kemandirian), Collaboration (kolaborasi), dan Kindness (kebaikan).
Ini adalah pendekatan yang tidak berarti orang tua lepas tangan, tetapi mereka memberikan dukungan hanya saat diperlukan, memungkinkan anak untuk belajar menyelesaikan masalah secara mandiri.
Untuk mengenal lebih jauh mengenai panda parenting, simak karakteristik dan manfaatnya bagi orang tua dan anak seperti mengutip Parents di bawah ini!
Karakteristik Panda Parenting
1. Bimbingan Lembut: Orang tua panda membiarkan anak membuat keputusan sendiri tanpa terus-menerus mengarahkan atau mengontrol mereka.
2. Koneksi Emosional: Orang tua membangun batasan yang lembut namun tegas, didasarkan pada hubungan saling percaya.
Baca Juga: Suami Istri Punya Gaya Parenting Berbeda, Ini Dampaknya pada Anak
3. Kemandirian: Anak diberi kesempatan mencoba hal baru dengan dukungan orang tua, tanpa menunggu izin eksplisit.
4. Kreativitas: Anak dibiarkan berpikir kreatif tentang batasan mereka sendiri tanpa intervensi berlebihan dari orang tua.
5. Pemecahan Masalah: Anak diajak untuk menghadapi tantangan dengan caranya sendiri, tetapi tetap memiliki kesempatan untuk meminta bantuan.
6. Pengambilan Risiko yang Sesuai Usia: Anak belajar menilai apakah suatu tantangan aman atau tidak dengan panduan orang tua jika dibutuhkan.
Manfaat Panda Parenting bagi Anak
Panda parenting mendorong anak untuk membangun kemandirian, kreativitas, dan ketahanan diri.
Anak-anak diajak untuk menghadapi kesalahan, belajar dari pengalaman, dan mengembangkan rasa percaya diri.
Psikolog Dr. Lilit Ayrapetyan menyatakan bahwa dengan membiarkan anak menghadapi masalah sendiri, mereka mendapatkan ruang untuk menyelesaikan tantangan dan membangun kepercayaan pada kemampuannya.
Hal ini membantu anak tumbuh menjadi individu yang mampu mengambil keputusan, berbicara dengan percaya diri, dan memiliki pandangan hidup yang mandiri.
Baca Juga: 6 Solusi Jika Suami Istri Punya Gaya Parenting yang Berbeda, Kuncinya Komunikasi
Selain itu, panda parenting memperkuat hubungan emosional antara orang tua dan anak.
Komunikasi terbuka dan lingkungan tanpa penilaian memungkinkan anak untuk mengekspresikan perasaan mereka dengan bebas, membangun rasa percaya yang mendalam.
Manfaat Panda Parenting bagi Orang Tua
Tidak hanya menguntungkan anak, gaya pengasuhan ini juga membawa dampak positif bagi orang tua.
Panda parenting membantu orang tua menjadi lebih santai dan fleksibel.
Tanpa harus mengontrol setiap aspek kehidupan anak, orang tua dapat menciptakan lingkungan yang lebih tenang di rumah, berbasis empati dan rasa hormat.
Menurut Dr. Reena Patel, panda parenting memungkinkan orang tua untuk fokus pada peran mereka sebagai pendukung, tanpa merasa perlu mengarahkan setiap langkah anak.
Dengan demikian, orang tua juga dapat menikmati hubungan yang lebih harmonis dengan anak mereka.
Mengapa Perlu Menerapkan Panda Parenting?
Baca Juga: Perbedaan Gaya Parenting Tiga Generasi, Mulai Gen X Sampai Gen Z
Panda parenting menawarkan pendekatan yang seimbang antara memberikan kebebasan kepada anak dan tetap memberikan dukungan.
Dalam dunia yang terus berkembang, kemampuan untuk berpikir mandiri, menghadapi tantangan, dan mengambil keputusan menjadi keterampilan penting.
Dengan menerapkan panda parenting, orang tua membantu anak mereka menjadi individu yang percaya diri, tangguh, dan kreatif.
Selain itu, gaya pengasuhan ini menciptakan ikatan emosional yang kuat, membangun hubungan yang sehat dan harmonis antara orang tua dan anak.
Panda parenting bukan tentang melepaskan tanggung jawab, tetapi tentang mempercayai anak untuk menjalani proses belajar mereka sendiri.
Hal ini bisa jadi sebuah langkah penting menuju kehidupan yang mandiri dan bermakna.
Meski begitu, keputusan untuk menerapkan gaya parenting atau pola asuh yang tepat bagi anak ada di tangan Kawan Puan sebagai orang tua.
Semoga apapun yang kamu pilih, merupakan pola asuh terbaik untukmu maupun buah hati.
Baca Juga: Apa Itu Plastic Wrap Parenting? Kenali Ciri dan Dampaknya pada Anak
(*)