Pentingnya Keterampilan Bela Diri pada Perempuan untuk Antisipasi Kekerasan
Belajar bela diri bukan berarti kamu berlatih untuk "membalas" orang yang melakukan kekerasan terhadapmu.
Bela diri bisa membantumu lebih waspada terhadap indikasi akan kemungkinan adanya serangan dari orang-orang yang tidak bertanggung jawab.
Misalnya ketika pergi berjalan kaki dan kamu tiba-tiba disekap orang dari belakang, maka kamu tahu cara melepaskan diri dengan melumpuhkan lawan untuk dapat mencegah tindak kekerasan berlanjut.
Bila memungkinkan, saat melumpuhkan lawan kamu dapat meminta bantuan atau pertolongan dari orang sekitar agar pelaku segera diamankan.
Apapun jenis keterampilan bela diri yang kamu pilih, akan banyak materi dasar perlindungan diri dasar yang diajarkan untuk kemungkinan-kemungkinan seperti di atas.
Bahkan saat kamu tidak punya kuasa untuk melawan pelaku, misalnya, kamu akan diberi latihan untuk melindungi diri agar bagian tubuh yang vital tidak terluka.
Seni bela diri tradisional seperti pencak silat, semisal PSHT yang diikuti penulis, juga mengajarkan teknik pernapasan untuk melindungi tubuh (perut dan dada) sehingga terhindar dari luka yang parah apabila dipukul dengan tangan atau benda tumpul.
Kamu juga akan diajarkan cara menangkis serangan, baik serangan menggunakan senjata maupun tidak, dari depan, samping, atas, termasuk dari belakang yang sudah kamu waspadai sebelumnya.
Seandainya Kawan Puan merasa usia terlalu "tua" untuk berlatih dengan anak-anak muda, kamu bisa mencari tutorial di YouTube atau mengundang pelatih untuk mengajarimu secara privat.
Baca Juga: 4 Tips Seni Bela Diri Tai Chi bagi Pemula, Salah Satunya Jaga Postur
(*)