KPPPA Kenalkan Nilai Pancasila pada Anak melalui Permainan Tradisional

Tim Parapuan - Senin, 2 Desember 2024
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi.
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi. (Dok. Ken Devina/Parapuan)

Parapuan.co - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi, memperkenalkan tiga program prioritas yang akan dijalankan oleh kementeriannya dalam lima tahun ke depan.

Salah satu program yang menjadi sorotan adalah Ruang Bersama Merah Putih, yang dirancang untuk menanamkan nilai-nilai Pancasila pada generasi muda melalui kegiatan yang melibatkan permainan tradisional berbasis kearifan lokal.

Dalam acara CEO Insight Women's Leader Discussion, Arifah Fauzi menjelaskan bahwa Ruang Bersama Merah Putih akan berfungsi sebagai ajang untuk memperkenalkan karakter mulia pada anak-anak.

"Permainan tradisional memiliki filosofi yang sangat tinggi. Melalui permainan ini, anak-anak diajarkan untuk bekerja sama, gotong-royong, sportivitas, dan menghargai perbedaan," ungkap Arifah Fauzi dalam acara CEO Insight Women's Leader Discussion, di Jakarta, pada Selasa (26/11/2024).

Program ini bertujuan untuk membantu anak-anak belajar menghargai keberagaman, serta menanamkan nilai-nilai dasar Pancasila, seperti persatuan, keadilan, dan kesetaraan.

Program Ruang Bersama Merah Putih juga diilhami oleh semangat kebersamaan yang tercipta dalam retreat para menteri di Magelang, Jawa Tengah.

"Semangat kerjasama yang terbangun di Magelang menjadi dasar bagi kami untuk mewujudkan program ini. Ini adalah contoh nyata bagaimana seluruh kementerian dan lembaga pemerintah bisa bersinergi demi kepentingan bersama," ujar Arifah.

Melalui ruang ini, Kementerian PPPA ingin menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan sektor lainnya dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas, yang mencakup pendidikan, kesehatan, prestasi olahraga, dan kesetaraan gender.

Baca Juga: Kemen PPPA Rilis Survei Pengalaman Hidup Perempuan Nasional dan Survei Nasional Pengalaman Hidup Anak dan Remaja

Salah satu aspek unik dari Ruang Bersama Merah Putih adalah pemanfaatan permainan tradisional Indonesia yang berbasis kearifan lokal.

Permainan-permainan ini bukan hanya mengasah kemampuan fisik, tetapi juga mengajarkan prinsip-prinsip sosial yang penting, seperti kerjasama, sportivitas, dan saling menghormati, yang sangat relevan dengan nilai-nilai Pancasila.

"Permainan tradisional seperti congklak, dakon, atau egrang adalah sarana untuk memperkenalkan anak-anak pada nilai-nilai mulia, yang selama ini mungkin kurang mendapat perhatian di era digital saat ini," kata Arifah Fauzi.

Program ini muncul sebagai solusi atas kecenderungan anak-anak yang semakin ketergantungan pada gadget, yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial dan mental mereka.

Ruang Bersama Merah Putih menjadi ruang di mana anak-anak dapat terlibat dalam permainan yang mengajarkan nilai-nilai kebersamaan tanpa tergantung pada teknologi.

Selain Ruang Bersama Merah Putih, dua program prioritas lainnya yang menjadi fokus Kementerian PPPA adalah perluasan fungsi Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA) 129 dan pengembangan data gender dan anak berbasis desa.

SAPA 129 akan memperluas layanan dukungan bagi perempuan dan anak, termasuk layanan aduan dan konsultasi terkait masalah perlindungan dan hak-hak anak.

Sementara pengumpulan data berbasis desa bertujuan untuk memastikan bahwa kebijakan dan program-program pemerintah mencakup seluruh lapisan masyarakat, termasuk di daerah-daerah terpencil.

Selain program-program tersebut, Arifah Fauzi juga menekankan pentingnya keberlanjutan upaya peningkatan keterwakilan perempuan dalam kepemimpinan politik.

Baca Juga: Mengenal Sosok Menteri PPPA di Kabinet Merah Putih, Arifatul Choiri Fauzi

Dalam beberapa tahun terakhir, keterwakilan perempuan di parlemen Indonesia terus meningkat, dengan keterwakilan perempuan di DPD mencapai 35,6 persen, sementara di DPR RI mencapai 21,8 persen.

"Ini merupakan kemajuan yang signifikan, meskipun masih banyak tantangan yang harus dihadapi untuk mencapai kesetaraan penuh," punkasnya.

Perempuan lintas partai dan berbagai organisasi masyarakat sipil, bersama dengan akademisi dan media, telah menjadi kekuatan utama dalam mendorong kebijakan pro-perempuan dan perlindungan anak.

Dalam konteks ini, kebijakan afirmatif seperti affirmative action yang menetapkan keterwakilan minimal 30 persen perempuan dalam bidang politik, termasuk dalam Undang-Undang Politik.

Kemudian Kewarganegaraan, Perlindungan Anak, dan Tindak Pidana Kekerasan Seksual, akan menjadi langkah penting menuju kesetaraan gender yang lebih baik.

Program ini juga menjadi bagian dari komitmen pemerintah untuk mempersiapkan Indonesia Emas 2045, yang mencakup penguatan peran perempuan dan anak dalam segala aspek kehidupan.

Dengan Ruang Bersama Merah Putih sebagai langkah awal, Kementerian PPPA menunjukkan komitmennya untuk menciptakan generasi penerus bangsa yang kuat, berkarakter, dan mengedepankan nilai-nilai Pancasila.

(*)

Ken Devina

Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Rekomendasi Lip Balm dengan SPF, Lindungi Bibir dari Paparan Sinar UV