Benarkah Stres Belajar Bisa Memicu Perilaku Agresif Anak? Ini Jawabannya

Saras Bening Sumunar - Minggu, 8 Desember 2024
Anak mengalami stres belajar.
Anak mengalami stres belajar. Hakase_

Parapuan.co - Stres bukan hanya masalah kesehatan mental yang dialami orang dewasa saja, namun juga bisa terjadi pada anak-anak.

Namun, Kawan Puan perlu waspada jika mengabaikan stres yang dialami oleh anak.

Ada berbagai macam faktor yang bisa memicu stres pada anak, namun masalah belajar kerap kali menjadi pemicu utamanya.

Alih-alih memberikan dukungan atau merangkul anak, jangan sampai kamu justru menekan anak untuk terus belajar.

Hal ini lah yang pada akhirnya membuat si kecil akan menjadi tertekan hingga stres.

Terkait situasi ini, muncul pernyataan, benarkah stres belajar bisa memicu perilaku agresif anak?

Zulvia Oktanida Syarif, dokter spesialis kedokteran kejiwaan menjelaskan bahwa tekanan yang berat dan berulang bisa meningkatkan risiko gangguan mental seperti stres yang dapat memicu perilaku agresif.

"Depresi itu bisa menimbulkan perilaku seperti itu (agresif). Sebetulnya siapa pun bisa mengalami termasuk anak dan remaja," ujar dokter Zulvia dikutip dari Kompas.com.

Meski demikian, perlu ibu ketahui bahwa perilaku agresif anak tidak hanya disebabkan karena masalah tekanan akademik saja.

Baca Juga: Simak, 10 Cara Mengajarkan pada Anak Tentang Batasan dalam Bercanda

Tapi juga merupakan hasil dari interaksi faktor biologis, psikologis dan sosial.

Lantas, bagaimana peran orang tua dalam mendukung kondisi mental anak yang mengalami stres?

1. Bantu Anak Merasa Aman dan Dicintai

Mengutip dari laman Kids Health, untuk mendukung anak melawan stres, orang tua memiliki peran memberikan ruang aman dan membuat mereka merasa dicintai.

Misal kamu, bisa memvalidasi emosi mereka tanpa perlu menghakimi.

Meluangkan waktu bersama anak dan memberikan perhatian sesuai yang mereka butuhkan.

2. Tunjukkan Dukungan Emosional

Anak-anak membutuhkan dukungan emosional, terutama ketika mereka merasa terbebani oleh tugas atau masalah lainnya.

Baca Juga: Selain Perkaya Kosakata, Ibu Perlu Tahu 5 Manfaat Membacakan Dongeng untuk Anak

Dengarkan keluh kesah mereka tanpa menghakimi dan tunjukkan empati terhadap perasaan mereka.

Misalnya, kamu bisa berkata, "Aku tahu ini sulit, tapi aku ada di sini untuk membantu."

3. Berikan Motivasi dan Penghargaan

Anak-anak sering merasa stres karena takut gagal.

Berikan motivasi untuk terus berusaha dan tekankan bahwa proses belajar lebih penting daripada hasil.

Kamu juga bisa memberikan penghargaan kecil ketika mereka berhasil menyelesaikan tugas, seperti waktu bermain tambahan atau makanan favorit.

Itu tadi beberapa hal yang bisa dilakukan orang tua untuk mendukung anak yang mengalami stres belajar.

Mulai dari memberikan ruang aman, menunjukkan dukungan emosional, hingga memberikan motivasi.

Jika diperlukan, kamu bisa menghubungi dokter atau terapis untuk membantu anak mengatasi stres ini.

Baca Juga: Anak Menangis Histeris setelah Bangun Tidur? Ibu Perlu Tahu Alasannya

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Pakar Bocorkan Cara Mengubah Gaya Hidup YOLO Jadi YONO, Seperti Apa?