Pembelian Antibiotik Tanpa Resep Dokter Meningkat, Kini Bahkan Cemari Lingkungan

David Togatorop - Senin, 9 Desember 2024
Resistansi antimikroba mengancam kesehatan, lingkungan, dan ekonomi.
Resistansi antimikroba mengancam kesehatan, lingkungan, dan ekonomi. iStock/spukkato

Parapuan.co - Resistansi antimikroba (AMR) kini menjadi ancaman signifikan bagi kesehatan manusia, kelestarian lingkungan, dan stabilitas ekonomi.

Pembelian antibiotik di Indonesia meningkat dari Rp5-6 triliun per tahun menjadi Rp10 triliun. Banyak yang digunakan tanpa resep dokter, bahkan tersebar di lingkungan seperti sungai dan laut.

Untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI bersama sejumlah mitra strategis menggelar acara puncak Pekan Kesadaran Resistansi Antimikroba Sedunia (WAAW) 2024.

Acara tersebut berlangsung pada Minggu (8/12) di Bundaran HI, Jakarta, dengan tema global "Educate, Advocate, Act Now".

Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menekankan dampak serius resistansi antibiotik.

Beliau mengisahkan pengalaman saat kunjungan kerja ke Kendari, di mana banyak kematian terjadi akibat infeksi yang tidak dapat lagi ditangani dengan antibiotik.

Menkes juga menyoroti dampak luas resistansi antibiotik, termasuk pada sektor ekonomi. Salah satunya adalah penolakan ekspor produk laut Indonesia karena kandungan antibiotiknya yang tinggi.

Menurutnya, resistansi antimikroba hanya dapat ditangani dengan perubahan perilaku yang lebih bijak.

Masyarakat diajak untuk menggunakan antibiotik hanya sesuai anjuran dokter, menghindari pembelian bebas, serta mengurangi penggunaannya pada hewan secara berlebihan.

Baca Juga: Mengerikan, Bahaya Antimicrobial Resistance (AMR) Lebih Mengancam Perempuan

Penulis:
Editor: David Togatorop


REKOMENDASI HARI INI

Pembelian Antibiotik Tanpa Resep Dokter Meningkat, Kini Bahkan Cemari Lingkungan