"Resistansi antibiotik adalah ancaman nyata. Jika kita terus membiarkan penggunaan antibiotik yang tidak terkontrol, di masa depan, obat-obatan ini tidak lagi efektif melawan infeksi. Mari bersama-sama mengedukasi masyarakat dan mendorong perilaku bijak dalam penggunaan antibiotik," lanjutnya.
Sementara itu, Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan dr. Azhar Jaya menegaskan pentingnya kerja sama lintas sektor untuk mengatasi masalah ini.
"Ini bukan hanya soal kesehatan individu, tetapi juga menyangkut keberlanjutan ekosistem dan kesejahteraan ekonomi kita. Upaya pengendalian resistansi antimikroba membutuhkan kolaborasi dari berbagai sektor, termasuk pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat," jelas dr. Azhar.
Menurut dr. Azhar, perubahan perilaku masyarakat menjadi kunci utama dalam mencegah meluasnya resistansi antimikroba.
"Kami berharap acara ini dapat meningkatkan pemahaman publik dan mendorong aksi nyata demi masa depan generasi yang lebih sehat," tutupnya.
Melalui acara ini, Kemenkes berharap dapat mendorong masyarakat untuk lebih bijak menggunakan antibiotik, menjaga lingkungan, dan melindungi kesehatan generasi mendatang. (*)
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Resistensi Antimikroba, Jadi Ancaman Masalah Kesehatan Dunia