Parapuan.co – Kawan Puan, di tengah maraknya tren fast fashion yang terus berganti, konsep slow fashion mulai mencuri perhatian.
Chief Executive Officer TORAJAMELO, Aparna Bhatnagar Saxena, berbagi pandangannya tentang pentingnya mengadopsi ethical slow fashion sebagai langkah untuk menciptakan masa depan di dunia mode yang lebih berkelanjutan.
"Semua orang suka terhadap produk baru dan sesuai tren, tetapi terkadang ada masalah di mana tren fesyen berkembang sangat cepat. Akibatnya, muncul dampak buruk seperti limbah pakaian yang tidak terpakai," ujar Aparna dalam acara Media Media Gathering Lion Parcel x TORAJAMELO di Kantor Torajamelo, Jakarta, Selasa (10/12/2024).
Ia menambahkan bahwa slow fashion hadir sebagai solusi atas persoalan ini, karena konsep ini lebih mengedepankan nilai-nilai tradisional dan autentik, yang sekaligus meningkatkan nilai dalam sebuah produk bagi pelanggan.
"Dengan slow fashion, pelanggan tidak hanya membeli pakaian, tetapi juga kualitas serta cerita di balik produk tersebut," katanya.
"Mereka akan lebih memilih satu baju yang disukai daripada memiliki banyak baju yang akhirnya tidak digunakan," jelas Aparna.
Menurut Aparna, konsumen yang memilih produk berkualitas cenderung lebih loyal terhadap sebuah merek.
"Meskipun kuantitas pembelian tidak sering, mereka tetap akan loyal karena merasa terhubung dengan nilai-nilai merek tersebut," tambahnya.
Baca Juga: Berdayakan Penenun Lokal, Lion Parcel dan TORAJAMELO Kolaborasi Dukung Fesyen Berkelanjutan
Mengatasi Tantangan Fast Fashion
Tren fast fashion yang menawarkan produk dengan harga murah dan variasi tak terbatas memang menggoda banyak konsumen.
Namun, Aparna mengingatkan bahwa fast fashion dan slow fashion sebenarnya sedang merebut perhatian konsumen dalam hal kualitas versus kuantitas.