Apa Itu Ethical Slow Fashion, yang Bisa Ciptakan Dunia Mode Lebih Berkelanjutan?

Tim Parapuan - Sabtu, 14 Desember 2024
Ethical Slow Fashion
Ethical Slow Fashion DOk. Ken Devina/Parapuan

"Fast fashion fokus pada high quantity, sementara slow fashion menonjolkan high quality. Ini yang membuat keduanya berbeda dalam memberikan pengalaman kepada pelanggan," kata Aparna.

Di TORAJAMELO, konsep slow fashion diwujudkan melalui karya para penenun lokal, khususnya perempuan di Indonesia Timur.

Dengan memanfaatkan kain tenun berkualitas tinggi, TORAJAMELO memberikan platform bagi komunitas lokal untuk memperkenalkan budaya mereka sekaligus memberdayakan ekonomi mereka.

Melalui pendampingan dan pelatihan, TORAJAMELO memastikan para penenun dapat menghasilkan karya terbaik yang sesuai dengan nilai-nilai slow fashion.

Aparna juga percaya bahwa slow fashion membantu konsumen lebih menghargai nilai sebuah produk.

"Ketika konsumen memahami cerita dan proses di balik produk, mereka akan lebih sadar akan pentingnya kualitas dibandingkan kuantitas. Ini juga menciptakan hubungan emosional antara konsumen dan merek," ungkapnya.

Baca Juga: ESMOD Jakarta Tampilkan Inovasi dan Kreativitas Generasi Muda Fashion Indonesia

Kawan Puan, dengan mengadopsi gaya hidup slow fashion, kita tidak hanya membantu mengurangi limbah pakaian, tetapi juga mendukung pelestarian budaya dan pemberdayaan komunitas lokal.

Sebagaimana disampaikan Aparna, memilih untuk membeli produk berkualitas dan autentik adalah langkah kecil yang dapat menciptakan dampak besar bagi lingkungan dan sosial.

Dengan begitu, kita bisa menjadi bagian dari perubahan yang mendukung keberlanjutan sekaligus menghargai nilai-nilai budaya yang ada. 

(*)

Ken Devina

Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Apa Itu Ethical Slow Fashion, yang Bisa Ciptakan Dunia Mode Lebih Berkelanjutan?