Parapuan.co - Ada banyak istilah parenting yang menjadi tren sepanjang 2024 ini, salah satunya smart parenting.
Namun, ada juga Kawan Puan yang masih asing dengan apa itu smart parenting.
Berikut PARAPUAN membahas berbagai informasi terkait smart parenting yang perlu orang tua tahu.
Apa Itu Smart Parenting?
Smart parenting adalah pola asuh yang menitikberatkan pada pembangunan kedekatan emosional antara orang tua dan anak.
Pola asuh smart parenting ini menciptakan momen intens, seperti saat menyusui untuk memperkuat bonding.
Dengan menerapkan smart parenting, orang tua diharapkan juga mampu mengelola emosi dengan bijak.
Tujuannya agar dapat memberikan respons positif pada anak dalam berbagai kondisi.
Jika dilihat lebih dalam, pola asuh smart parenting dapat mengurangi tingkat stres dalam keluarga, mempererat hubungan, serta mendukung perkembangan anak secara holistik.
Baca Juga: Berapa Usia Ideal Anak Boleh Menggunakan Media Sosial? Ini Jawabannya
Bagaimana cara orang tua menerapkan pola asuh smart parenting?
1. Bantu Anak Merasa Aman
Menurut laman The Pillars, langkah awal dalam menerapkan smart parenting adalah membuat anak merasa aman.
Dalam pola asuh smart parenting, rasa aman ini memiliki tujuan untuk memberikan bimbingan, bukan mencoba mengendalikan anak.
Anak juga memiliki emosi dan pendapat yang harus didengar, berapa pun usianya.
Sebagai orang tua, pastikan untuk membiarkan anak-anak mengekspresikan perasaan mereka dengan bebas.
Anak-anak tidak boleh merasa tak aman atau tak pantas mendapat kasih sayang dari orang tua mereka.
2. Terapkan Kedisiplinan, Bukan Kontrol
Baca Juga: Benarkah Stres Belajar Bisa Memicu Perilaku Agresif Anak? Ini Jawabannya
Penting untuk membiarkan anak membuat keputusan dan mempercayai pilihan mereka, sekalipun kamu tidak setuju.
Membiarkan anak mengambil keputusan menjadi salah satu inti pola asuh smart parenting.
Sebagai orang tua, kamu memiliki peran membimbing anak bukan mengontrol mereka.
Ketika kamu mencoba mengendalikan anak, bukan tidak mungkin jika mereka nantinya mereka akan terus bergantung padamu hingga dewasa.
Anak menjadi tidak dapat menerapkan kedisiplinan, bahkan untuk dirinya sendiri.
3. Jangan Pernah Membandingkan Anak
Sebagai orang tua, hindari untuk membanding-bandingkan anak kamu dengan yang lainnya.
Ingatlah bahwa semua anak berbeda dan unik dengan caranya sendiri.
Pada dasarnya, perbandingan dapat memengaruhi harga diri anak dan membuat mereka merasa tidak cukup baik.
Alih-alih membandingkan, akan lebih baik jika kamu berfokus pada minat, kekuatan, dan kelemahan anak.
Dengan begitu, sebagai orang tua kamu lebih efektif menangani dinamika kebutuhan anak.
Kawan Puan, demikian berbagai hal yang perlu kamu tahu terkait smart parenting.
Apakah kamu sudah menerapkan pola asuh ini?
Baca Juga: Dilakukan Halimah, Mengapa Gentle Parenting Masih Sulit untuk Diterapkan?
(*)