Parapuan.co - Penyakit stroke sering kali dikaitkan dengan masalah kesehatan laki-laki.
Namun, tahukah kamu bahwa penyakit stroke juga rentan menyerang perempuan?
Untuk Kawan Puan ketahui bahwa penyakit stroke berkaitan erat dengan riwayat keluarga.
Lantas, bagaimana jika ada anggota keluarga seperti ayah atau nenek memiliki riwayat penyakit ini?
Professor Dariusz Zbigniew Dudek, seorang ahli kardiologi mengatakan bahwa jika keluargamu memiliki riwayat masalah kesehatan seperti penyakit stroke, ini bisa menjadi sinyal untuk lebih waspada terhadap faktor risiko yang mungkin kamu miliki.
Artinya ketika keluargamu memiliki riwayat penyakit stroke, penting untuk rutin memeriksakan tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah.
Langkah ini membantu mendeteksi tanda-tanda awal yang mungkin tidak terlihat, sehingga kamu bisa segera mengambil tindakan pencegahan.
"Jika keluargamu memiliki riwayat penyakit jantung atau stroke, penting untuk segera memeriksakan tekanan darah, kolesterol, dan gula darah," ujar Professor Dariusz Zbigniew Dudek dalam wawancara eksklusif bersama PARAPUAN.
Lantas, adakah usia ideal untuk melakukan pemeriksaan jika memiliki riwayat penyakit stroke dalam keluarga?
Baca Juga: Perempuan Rentan Terserang Penyakit Stroke, Kenali Faktor Risikonya
Menurut Professor Dariusz Zbigniew Dudek, perempuan bisa melakukan cek kesehatan terkait risiko penyakit stroke ketika mereka berusia 20 sampai 30 tahun.
"Jadi ketika berada di usia 20 sampai 30 tahun, kamu bisa melakukan pemeriksaan (cek kesehatan)," ujarnya.
Pemeriksaan dini ini diharapkan dapat membantu mencegah dan mengurangi risiko penyakit stroke di masa depan pada perempuan.
"Deteksi dini dapat membantu pencegahan dan mengurangi risiko penyakit di masa depan," pungkasnya.
Ia juga menegaskan bahwa pemeriksaan dini penyakit stroke ini sangat diperlukan oleh perempuan.
"Misalnya, kakek nenek saya terkena stroke. Jadi, kamu harus memeriksa tekanan darah, kolesterol, hingga glukosa," imbuhnya.
Meski faktor genetik memengaruhi, gaya hidup tetap menjadi faktor utama yang bisa kamu kontrol.
Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, kurang aktivitas fisik, dan kebiasaan merokok adalah pemicu utama masalah penyakit jantung dan stroke.
Baca Juga: 4 Makanan Baik Dikonsumsi Penderita Stroke, Bisa Bantu Penyembuhan
Untuk meminimalkan risiko stroke, alangkah baiknya jika Kawan Puan beralih ke pola makan sehat, seperti memperbanyak sayuran, buah-buahan, serta lemak sehat.
Hal yang lebih penting, jangan lupa untuk tetap berkonsultasi dengan dokter sebagai langkah pencegahan yang sesuai dengan kondisi kesehatanmu.
Kawan Puan, stroke adalah penyakit yang terjadi ketika aliran darah ke otak terganggu atau berkurang.
Kondisi ini menyebabkan sel-sel otak tidak mendapatkan oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan.
Penyakit stroke dapat menyebabkan kerusakan otak permanen, kecacatan jangka panjang, atau bahkan kematian.
Ada beberapa tanda penyakit stroke yang perlu diwaspadai seperti gangguan bicara, wajah tidak simetris, hingga anggota gerak tubuh terasa lemah.
Baca Juga: Kenali Bahaya Hipertensi: Gejala, Risiko, dan Pentingnya Pemeriksaan Rutin Tekanan Darah
(*)