Parapuan.co - Kawan Puan, menjelang perayaan Natal, sering kali kita dihadapkan pada pilihan antara pohon Natal buatan atau asli.
Isu ini semakin relevan dengan meningkatnya perhatian terhadap keberlanjutan dan dampak lingkungan.
Untuk membantu Kawan Puan memutuskan, berikut perbedaan jejak karbon antara pohon Natal buatan dan asli yang bisa menjadi pertimbangan sebelum memilih.
Pohon Natal Buatan: Jejak Karbon yang Tidak Kecil
Melansir dari Kompas.com, pohon Natal buatan sering dianggap sebagai pilihan yang lebih praktis dan ekonomis karena bisa digunakan bertahun-tahun.
Namun, meski terlihat lebih awet, pohon buatan memiliki jejak karbon yang signifikan.
Dikutip dari Sustainability Magazine, pohon Natal buatan setinggi dua meter menghasilkan sekitar 40 kg emisi karbon, yang lebih dari 10 kali lipat dibandingkan dengan pohon asli yang dibuang setelah Natal.
Pohon Natal buatan umumnya terbuat dari polivinil klorida (PVC) dan diproduksi di China.
Baca Juga: Cara Merawat dan Membersihkan Pohon Natal Buatan agar Bisa Dipakai Tiap Tahun
Proses produksi dan pengiriman jarak jauh inilah yang menyebabkan tingginya jejak karbon.
Selain itu, pohon buatan sulit untuk didaur ulang setelah digunakan, sehingga sebagian besar berakhir di tempat pembuangan sampah, yang berkontribusi pada kerusakan lingkungan jangka panjang.
Pohon Natal Asli: Menyerap Karbon dan Mendukung Keberlanjutan
Sebaliknya, pohon Natal asli menawarkan sejumlah manfaat lingkungan yang lebih besar.
Menurut National Christmas Tree Association, untuk setiap pohon Natal yang dipanen, satu hingga tiga bibit baru ditanam sebagai pengganti.
Hal ini memastikan adanya siklus pertumbuhan yang berkelanjutan.
Di Amerika Serikat, sekitar 350 hingga 500 juta pohon Natal dibudidayakan setiap tahun, dengan 30 juta pohon dipanen setiap tahunnya.
Sebagai pohon hidup, pohon Natal asli menyerap karbon dioksida dari atmosfer, melepaskan oksigen, dan membantu memerangi perubahan iklim.
Proses alami ini membuat pohon asli menjadi salah satu cara yang paling hemat biaya dalam mengurangi emisi karbon.
Baca Juga: 4 Ide Pohon Natal Ramah Lingkungan Hanya dengan Benda yang Ada di Rumah
Selain itu, perkebunan pohon Natal juga berfungsi sebagai habitat bagi satwa liar, yang mendukung keanekaragaman hayati dan konservasi hutan.
Daur Ulang Pohon Natal Asli: Pilihan yang Ramah Lingkungan
Keuntungan lainnya dari pohon Natal asli adalah adanya banyak pilihan pembuangan yang ramah lingkungan.
Banyak komunitas menawarkan program daur ulang pohon Natal bekas untuk digunakan dalam proyek konservasi seperti pengendalian erosi, habitat satwa liar, dan produksi mulsa.
Dengan demikian, pohon Natal asli bisa diproses menjadi bahan yang bermanfaat setelah perayaan berakhir.
Sayangnya, pohon Natal buatan tidak memiliki banyak pilihan daur ulang.
Karena terbuat dari campuran bahan, pohon buatan sering kali tidak memenuhi syarat untuk didaur ulang.
Akibatnya, pohon-pohon ini lebih cenderung berakhir sebagai sampah yang menambah beban pada tempat pembuangan akhir dan menambah polusi lingkungan.
Praktik Kehutanan Berkelanjutan Menjadi Solusi Masa Depan
Baca Juga: Cara Membersihkan Pohon Natal Palsu yang Kotor dan Berdebu untuk Sambut Natal 2022
Beberapa orang mungkin mempertanyakan apakah menebang pohon adalah langkah mundur dalam upaya melestarikan lingkungan.
Namun, para ahli berpendapat bahwa dengan adanya praktik kehutanan berkelanjutan, pemanenan pohon Natal bisa dilakukan secara bertanggung jawab.
Program sertifikasi seperti Forest Stewardship Council (FSC) memastikan bahwa pohon-pohon dipanen dengan cara yang memperhatikan pelestarian ekosistem dan keberlanjutan hutan.
Dengan mendukung pohon Natal yang berasal dari perkebunan yang dikelola secara berkelanjutan, kita tidak hanya merayakan Natal, tetapi juga berkontribusi pada solusi iklim dan konservasi keanekaragaman hayati.
Dari segi keberlanjutan, pohon Natal asli lebih ramah lingkungan dibandingkan pohon Natal buatan.
Pohon asli menyerap karbon, mendukung keanekaragaman hayati, dan memiliki banyak opsi untuk didaur ulang setelah digunakan.
Di sisi lain, pohon buatan berkontribusi pada polusi plastik dan memiliki jejak karbon yang lebih besar karena proses produksinya.
Dengan memilih pohon Natal asli yang ditanam secara berkelanjutan, kita dapat merayakan Natal dengan cara yang lebih ramah lingkungan dan mendukung upaya pelestarian planet kita, Kawan Puan.
Baca Juga: Wajib Ada untuk Dekorasi, Pertimbangkan 3 Hal Ini sebelum Beli Pohon Natal
(*)
Ken Devina