Mitos Malam Pertama yang Masih Dipercaya, Termasuk Keluar Darah

Saras Bening Sumunar - Jumat, 20 Desember 2024
Mitos malam pertama yang masih banyak dipercaya.
Mitos malam pertama yang masih banyak dipercaya. grinvalds

Parapuan.co - Perlu diingat bahwa melakukan hubungan intim bagi pasangan suami istri bukan lagi hal yang tabu.

Bagi pengantin baru, malam pertama biasanya memunculkan banyak pertanyaan hal ini.

Sayangnya, masih banyak mitos terkait malam pertama yang hingga saat ini banyak dipercaya masyarakat.

Kenyataannya, mitos atau anggapan tersebut sering kali salah kaprah dan tidak memiliki dasar ilmiah.

Lantas, apa saja mitos malam pertama yang masih banyak dipercaya banyak orang?

Berikut PARAPUAN merangkumnya lengkap untukmu!

Keluar Darah Tanda Keperawanan

Salah satu mitos yang masih banyak dipercaya adalah anggapan bahwa perempuan harus mengeluarkan darah saat malam pertama sebagai tanda keperawanan.

Padahal, anggapan ini tidak sepenuhnya benar.

Baca Juga: 5 Aktivitas Merayakan Honeymoon untuk Pengantin Baru, Apa Saja?

Seksolog dr. Haekal Anshari, M. Biomed (AAM) juga turut menyoroti mitos ini.

"Laki-laki beranggapan ketika malam pertama nanti, kalau sang istri berdarah itu artinya masih perawan," ujar dr. Haekal dikutip dari Kompas.com.

Ia menjelaskan bahwa keperawanan seorang perempuan tidak ditentukan melalui keluarnya darah saat berhubungan intim pertama kali.

Apalagi, dalam dunia medis, tidak ada istilah 'darah malam pertamayang menjadi tanda keperawanan.

"Selaput dara atau hymen itu bentuknya bermacam-macam di setiap orang, bahkan ada perempuan yang terlahir tidak memiliki hymen," tegasnya.

Dokter Haekal juga menegaskan bahwa selaput dara bisa terluka tanpa penetrasi, misalnya akibat olahraga berat atau cedera.

Sebaliknya, ada juga perempuan yang tidak mengalami luka pada hymen meski telah melakukan hubungan intim.

Malam Pertama Selalu Sakit

Baca Juga: Perempuan Mencari Jodoh dengan Bantuan Mak Comblang, Kenapa Tidak?

Mitos lain yang masih banyak dipercaya adalah malam pertama akan membuat perempuan terasa sakit.

Anggapan ini pada akhirnya membuat perempuan khawatir saat malam pertama dengan pasangannya.

"Anggapan mengenai malam pertama pasti sakit itu masih terus beredar dari para orang tua yang mungkin kurang paham. Hal ini jadi mitos atau stigma yang menyesatkan," ujar dokter Haekal.

Hubungan intim yang terasa menyakitkan biasanya disebabkan karena kurangnya foreplay atau pemanasan.

"Kalau saat berhubungan sakit dan nyeri, artinya ada yang salah dengan hubungan intimnya. Misalnya kurang foreplay atau pemanasan sebelum berhubungan," imbuhnya.

Kawan Puan, itu tadi mitos-mitos malam pertama yang masih banyak dipercaya. Kamu pernah mendengar mitos yang mana?

Baca Juga: Berikut 3 Mitos Lakukan Hubungan Suami Istri saat Malam Pertama

(*)



REKOMENDASI HARI INI

Mitos Malam Pertama yang Masih Dipercaya, Termasuk Keluar Darah