Dr. Nadia melanjutkan, lupus adalah penyakit yang dapat menyerang semua usia, dengan gejala umum berupa kelelahan ekstrem, nyeri sendi, ruam kulit, dan demam berkepanjangan.
Penanganan yang cepat dan tepat menjadi kunci untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.
"Lupus adalah penyakit yang sulit dikenali karena gejalanya bisa menyerupai penyakit lain. Deteksi dini akan membantu pengobatan lebih cepat dan mencegah komplikasi serius." imbuhnya.
Dokter Nadia menekankan bahwa deteksi dini lupus membutuhkan kolaborasi multi-sektor antara pemerintah pusat dan daerah, organisasi profesi, BPJS Kesehatan, dan media.
Kemenkes juga telah menyusun pedoman dan modul pelatihan tatalaksana lupus bagi tenaga kesehatan.
Program Rujuk Balik melalui BPJS Kesehatan juga diperkuat agar pasien lupus mendapatkan penanganan berkelanjutan.
Lantas, apa manfaat deteksi dini lupus?
1. Meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup pasien.
Baca Juga: Dokter Ungkap 3 Jenis Autoimun yang Sering Menyerang Anak, Ada Lupus
2. Mencegah kerusakan organ seperti ginjal, jantung, dan paru-paru.
3. Mengurangi biaya pengobatan yang tinggi akibat komplikasi berat.
4. Meningkatkan produktivitas pasien agar tetap dapat bekerja dan beraktivitas normal.
5. Mengurangi flare-up lupus atau serangan penyakit berulang.
Ada berbagai gejala pasien yang terdiganosis lupus, seperti:
- Ruam wajah berbentu kupu-kupu.
- Nyeri sendi dan pembengkakan.
- Kelelahan tanpa alasan jelas.
- Sariawan berulang.
- Sensitif terhadap sinar matahari.
- Kelainan ginjal.
Jika ditemukan minimal dua gejala pada organ yang berbeda, pasien perlu segera dirujuk ke fasilitas kesehatan tingkat lanjut.
Hal ini bertujuan untuk memastikan diagnosis melalui pemeriksaan klinis dan laboratorium.
Baca Juga: Manfaat Olahraga bagi Pengidap Lupus, Menguatkan Kesehatan Tubuh
(*)