Parapuan.co - Tren penggunaan layanan keuangan digital seperti pinjaman online (pinjol) dan paylater terus meningkat, khususnya di kalangan generasi muda.
Namun, kemudahan akses tersebut juga menuntut strategi keuangan yang tepat agar risiko kesulitan finansial dapat dihindari.
Hal ini disinggung oleh Ria M Warganda, Direktur Insight Investments dalam sebuah keterangan pers sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Bahwasanya, layanan digital yang fleksibel ini memberikan kemudahan, namun juga berpotensi memicu perilaku konsumtif jika tidak diiringi perencanaan yang matang.
"Penting untuk membekali generasi muda, terutama Gen Z, dengan strategi keuangan yang tepat agar mereka dapat mengambil keputusan finansial yang bijak," kata Ria Warganda.
Menurut riset "Indonesia Millennial and Gen Z Report 2025" IDN Times, pola pengeluaran Gen Z dan Milenial dalam menggunakan layanan paylater menunjukkan perbedaan signifikan.
Milenial cenderung menggunakan paylater untuk kebutuhan esensial seperti tagihan internet (57 persen) dan kebutuhan bulanan (55 persen).
Sebaliknya, Gen Z memanfaatkan paylater untuk pembelian gaya hidup seperti perjalanan dan hiburan (54 persen) serta fashion (42 persen).
Laporan tersebut juga menunjukkan bahwa Gen Z lebih memilih aplikasi fintech lending yang menawarkan kemudahan pendaftaran dan pencairan dana cepat, meskipun sering mengabaikan aspek keamanan seperti lisensi dari OJK.
Baca Juga: Tips Pintar Atur Uang saat Musim Liburan Natal dan Tahun Baru agar Hemat
Hal ini berbeda dengan Milenial yang lebih memperhatikan aspek regulasi dan bunga kompetitif.
"Generasi muda perlu lebih cermat dalam memilih platform finansial, mempertimbangkan keamanan dan regulasi untuk menghindari potensi kerugian finansial," tambah Ria.
Selain itu, data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan bahwa pengguna paylater di kalangan Gen Z (usia 26–35 tahun) mencapai 43,9 persen, dengan sebagian besar pengeluaran untuk fashion (66,4 persen), perlengkapan rumah tangga (52,2 persen), dan elektronik (41 persen).
Strategi Atur Keuangan untuk Gen Z
Insight Investments juga memberikan empat langkah utama dalam mengelola keuangan:
1. Batasi Cicilan Maksimum 30 Persen dari Pendapatan
Pastikan total cicilan tidak melebihi 30 persen dari penghasilan untuk menjaga stabilitas keuangan.
2. Prioritaskan Kebutuhan Produktif
Gunakan cicilan untuk pendidikan atau modal usaha dibandingkan kebutuhan konsumtif.
Baca Juga: Perempuan Pintar Atur Uang, Ini 3 Tips Memulai Investasi Modal Kecil
3. Susun Anggaran Bulanan
Buat daftar prioritas pengeluaran dan sisihkan dana darurat minimal 10 persen dari pendapatan.
4. Mulai Berinvestasi Sejak Dini
Pilih instrumen investasi seperti reksa dana untuk mempersiapkan masa depan yang lebih stabil.
"Investasi adalah langkah penting yang membantu generasi muda mempersiapkan masa depan lebih stabil dan memiliki dampak sosial yang positif," jelas Ria.
Sebagai contoh, produk seperti Reksa Dana I-Hajj Syariah Fund dari Insight Investments tidak hanya menawarkan potensi keuntungan finansial.
Produk ini juga mendukung program sosial, termasuk membantu memberangkatkan jemaah ke Tanah Suci.
Insight Investments terus berkomitmen memberikan solusi keuangan yang tidak hanya menguntungkan, tetapi juga berkelanjutan.
Kawan Puan bisa mencoba strategi mengatur keuangan di atas, ya.
Baca Juga: Tips Pintar Atur Uang dalam Keluarga untuk Hidup Lebih Terencana
(*)