Baca Juga: Selain Konflik Keluarga, Ini Faktor Lain Penyebab Anak Alami Depresi
Menyampaikan ketidaksepakatan atau konflik dengan anggota keluarga lain di depan anak dapat menciptakan bias dan loyalitas yang terpecah.
Hal ini juga dapat memengaruhi hubungan anak dengan kerabatnya. Hindari ya, Kawan Puan.
6. Membandingkan dengan Anak Lain
Membandingkan anak dengan orang lain hanya akan merusak rasa percaya diri mereka.
Sebaliknya, orang tua perlu fokus pada kelebihan anak dan mendukung mereka untuk berkembang tanpa tekanan.
7. Gosip tentang Orang Lain
Berbicara buruk tentang orang lain di depan anak dapat memberikan contoh buruk dan mengajarkan mereka untuk tidak menghargai orang lain.
Bergosip di depan anak juga dapat merusak hubungan sosial mereka di masa depan.
8. Topik Kontroversial seperti Politik
Baca Juga: Selain Bergosip, Ini 3 Tanda Jika Kamu Memiliki Saudara Ipar Toksik
Diskusi tentang isu politik atau sosial yang kompleks sebaiknya dihindari karena anak-anak belum memiliki kemampuan untuk memahami isu-isu ini secara mendalam.
9. Mengungkap Trauma Masa Lalu
Menceritakan pengalaman traumatis di depan anak dapat memberikan dampak emosional yang berat.
Anak-anak sebaiknya tidak dibebani dengan pengalaman yang belum dapat mereka pahami atau atasi.
10. Ketidakamanan Pribadi
Membahas ketidakamanan atau kekurangan diri di depan anak dapat memengaruhi persepsi mereka terhadap diri sendiri dan keluarga.
Orang tua sebaiknya menunjukkan sikap percaya diri yang positif untuk memberi contoh yang baik.
11. Pengorbanan Orang Tua
Menonjolkan pengorbanan yang dilakukan untuk anak dapat membuat mereka merasa bersalah dan menjadi beban.
Orang tua perlu memberikan dukungan tanpa mengungkit-ungkit pengorbanan yang telah dilakukan.
Anak-anak sangat mudah dipengaruhi oleh apa yang mereka dengar dan lihat dari orang tua mereka. Maka itu, jangan membahas hal-hal di atas di depan mereka, ya.
Baca Juga: 7 Rahasia Pernikahan yang Langgeng dan Bahagia Hingga Usia Tua
(*)