Dan biasanya aku kompensasi dengan cari waktu. Misal pulang kantor aku datengin anak-anak, ajak ngobrol atau sekadar telepon ke mereka atau juga cari waktu bareng sama mereka liburan dan lain-lain. Karena bagaimana kita pada saat liburan itu juga bisa punya kebersamaan yang lebih baik, bisa ngobrol lebih baik juga dengan anak-anak. Makanya love language saya itu quality time sebenarnya.
Siapa saja support system seorang Melanie Masriel?
Saya cukup diberkati bisa punya support system yang baik di sekeliling saya, baik dari ART di rumah, juga punya partner yang kita bisa sharing tanggung jawab. Jadi enggak terlalu berat bebannya untuk mengurus segala hal, jadi kita selalu gantian dan tanggung jawabnya diemban bareng.
Menurut saya ini adalah bagian penting dari seorang perempuan yang mau berkarier untuk punya partner yang bisa mengerti dan mau sharing tanggung jawab.
Di Instagram, Anda sering membagikan momen kebersamaan dengan putrimu (Malaikha Dayanara). Dengan segala kesibukan sebagai ibu bekerja, bagaimana membangun hubungan dengan sang putri dan nilai-nilai apa yang ingin ditanamkan kepada anak perempuanmu?
Ini pertanyaannya saya benar-benar bingung untuk jawabnya. Jadi, mumpung dia kemarin lagi libur, saya tanya sama dia bahwa saya ada pertanyaan seperti ini, menurut kamu apa sih nilai-nilai yang nempel banget sampai sekarang?
Dia cerita yang pertama itu soal kalau dalam hal kehidupan dia melihat bahwa saya telah melewati banyak hal, seperti contohnya kehilangan bapaknya Maikha (panggilan akrab) waktu dia masih kecil juga. Kemudian bagaimana saya bisa bangkit dan terus berjalan, terus berkarier. Dia melihat itu semua dan kata-katanya adalah "ibu orangnya cukup ikhlas dan life must go on".
Baca Juga: Perempuan Karier Perlu Tahu, 8 Skills Penting Ini Dibutuhkan di 2025
Jadi itu satu nilai yang buat dia cukup menempel di dirinya tentang toughness seorang perempuan. Banyak hal bisa terjadi, tetapi ini tentang bagaimana kamu bisa bangkit kembali, belajar dari kesalahanmu.
Kalau dalam hal edukasi, dia bilang satu hal yang selalu ingat itu adalah mau dapat nilai bagus, atau bagus banget, saya tidak pernah mematok akan mendapatkan ini atau itu. Kadang dia bisa menerima hadiah yang besar, atau sekadar dapat pujian 'great job Kak'.
Dan dia melihatnya, saya itu melihat prosesnya, usaha yang dilakukan untuk belajar atau mencapai suatu hal yang dia inginkan. If you try hard and this is what you get, I'm proud of you. Sehingga buat dia merasa I want to do my best, dibanding aku dipaksa untuk membuat nilai yang baik.
Masih ada mimpi yang ingin dicapai?
Sekarang kebanyakan mimpiku tentang anak-anak sih. Tapi kalau dalam karier, mimpi saya tuh sebenarnya yang dari dulu penasaran dan agak menyesal belum pernah dicoba adalah international mobility.
Karena memang saya selalu family first, susah untuk pisah-pisah, terus kondisi anak-anak kalo pindah bagaimana sekolahnya dan lain-lain. Tapi entahlah, mungkin masih bisa kita realisasikan. Semoga! Yang namanya mimpi yah, boleh dong bermimpi.
Saksikan wawancara eksklusif PARAPUAN dengan Melanie Masriel selengkapnya di program Lady Boss di bawah ini.
Baca Juga: Mengenal Elisabeth Novie Riswanti, Satu-Satunya Direktur Perempuan di BTN