Kesepian dan Pendidikan Rendah, Pemicu Depresi pada Lansia Perempuan

Tim Parapuan - Senin, 30 Desember 2024
Penyebab lansia mudah marah.
Penyebab lansia mudah marah. Freepik

Parapuan.co - Menurut hasil studi nasional BKKBN dan UNFPA tahun 2022, prevalensi kesepian pada lansia perempuan mencapai lebih dari 10 persen.

Data ini menunjukkan bahwa perempuan lansia, terutama yang berusia 75 tahun ke atas, lebih sering mengalami depresi dan kesepian dibandingkan dengan lansia laki-laki.

Konsultan Pakar Dr. Ir. Lilis Heri Mis Cicih, M.Si, menegaskan bahwa masalah depresi pada lansia perempuan bukan hanya soal angka, tetapi juga masalah kesehatan mental yang harus mendapat perhatian serius.

Melansir dari Kompas.com, depresi bukan hanya gangguan mental yang memengaruhi suasana hati seseorang, tetapi juga berdampak pada kualitas hidup.

Meskipun depresi seringkali dikaitkan dengan usia produktif, kenyataannya lansia juga sangat rentan mengalami gangguan ini.

Menurut Lilis, kondisi ini sebagian besar dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik sosial, fisik, maupun psikologis yang dihadapi oleh lansia perempuan.

Salah satu faktor utama yang memicu depresi pada lansia perempuan adalah kesepian.

"Banyak perempuan lansia yang tinggal sendirian setelah pasangan mereka meninggal dunia atau karena jarak yang jauh dengan anggota keluarga lainnya," ucapnya dalam acara Diseminasi Policy Brief mengenai Dampak Kesepian dan Kesehatan Mental pada Lansia, di Auditorium BKKBN, Kamis (19/12/2024).

Baca Juga: Kelanjutan Kasus Pemerkosaan Lansia di Prancis, Mantan Suami Gisele Pelicot Dipenjara 20 Tahun

 

Sumber: Kompas.com
Penulis:
Editor: Citra Narada Putri


REKOMENDASI HARI INI

Keunggulan Anak Generasi Beta yang Perlu Diketahui Orang Tua