Parapuan.co - Kawan Puan, melatih anak untuk buang air (pipis dan pup) di toilet hendaknya tidak menunggu menunggu sampai usia tertentu.
Lebih cepat latihan pipis dan pup di toilet (toilet training) dilakukan, akan lebih baik bagi anak maupun kamu sebagai orang tua.
Selain bisa menghemat biaya popok sekali pakai dan bisa mengalokasikannya ke kebutuhan lain, toilet training juga membantu si kecil segera mandiri.
Namun, bagi sebagian Kawan Puan mungkin akan terasa sulit memulai toilet training jika kamu mengasuh anak dibantu kakek-neneknya yang berbeda generasi dengan kita.
Berdasarkan pengalaman penulis sendiri dan orang-orang di sekitar, generasi baby boomers cenderung membiarkan anak balita siap dengan sendirinya untuk lepas dari popok sekali pakai (diapers) tanpa latihan.
Padahal diapers tak hanya buruk untuk lingkungan, tapi juga bisa menyebabkan ruam dan iritasi pada kulit anak jika terlalu lembap dan kotor.
Oleh karenanya lebih cepat melakukan toilet training pada anak, lebih baik. Terutama sejak si kecil sudah dapat duduk mandiri, atau begitu sudah mampu berbicara.
Saat anak sudah bisa duduk mandiri, mereka bisa diajarkan duduk di potty seat atau dibantu dengan toilet ladder.
Sedangkan jika anak sudah bisa berbicara, kamu bisa mengajarkan pada mereka untuk bilang padamu jika mereka buang air sehingga popok bisa langsung diganti.
Baca Juga: 4 Alasan Balita Enggan Buang Air di Toilet, Pahami sebelum Potty Training