Parapuan.co - Seiring dengan berkembangnya zaman dan munculnya berbagai tren di media sosial, pola pengasuhan anak juga ikut terpengaruh.
Beberapa tren parenting yang populer di tahun 2024 dinilai cukup berlebihan dan memicu stres bagi orang tua.
Memasuki tahun 2025, banyak harapan agar tren ini mulai ditinggalkan dan digantikan dengan pendekatan yang lebih realistis dan menenangkan bagi para orang tua.
Tren parenting apa saja yang dimaksud? Berikut ini informasinya seperti melansir Parents!
1. Mengurangi Fokus Berlebihan pada Produk Perawatan Kulit Anak
Tren anak-anak dengan rutinitas perawatan kulit mewah ala "Sephora tweens and teens" menjadi sorotan pada tahun 2024.
Meskipun mengajarkan anak pentingnya merawat diri adalah hal positif, para orang tua kerap merasa bahwa tren ini hanya meningkatkan tekanan sosial untuk memberikan produk mahal pada anak.
Daripada terus-menerus memperhatikan rutinitas perawatan kulit anak, tahun 2025 diharapkan menjadi tahun di mana orang tua lebih fokus pada perawatan diri mereka sendiri.
Dengan demikian, mereka bisa menjadi teladan bagi anak dalam hal mencintai dan merawat diri tanpa tekanan dari lingkungan.
Baca Juga: Bayi dan Balita Boleh Pakai Sunscreen, Begini Tips Pengaplikasiannya
2. Menghentikan Perayaan Inchstone yang Berlebihan
Istilah inchstone parties muncul untuk menggambarkan tren merayakan pencapaian kecil anak, seperti pesta gigi pertama atau pesta pelatihan toilet.
Meskipun niat awalnya baik, banyak orang tua merasa tren ini sudah terlalu berlebihan.
Tahun 2025 diharapkan bisa menjadi momen untuk memperlambat ritme hidup dan mengurangi tekanan sosial dalam merayakan setiap momen kecil.
Fokuslah pada momen yang benar-benar penting bagi keluarga, tanpa harus selalu merayakannya secara besar-besaran.
3. Mengatur Kegiatan Anak Secara Seimbang
Tahun 2024, banyak orang tua mengeluhkan tekanan dari lingkungan untuk terus mengikutsertakan anak dalam berbagai acara sosial, semisal Halloween.
Menurut Jenn Wert, M.Ed, seorang parenting coach, "Pastikan waktu anak seimbang—antara yang terjadwal dan tidak terjadwal sehingga mereka bisa belajar hal baru di luar dan tetap punya waktu bebas di rumah untuk menjadi diri sendiri."
Skala prioritas di tahun 2025 diharapkan lebih kepada keseimbangan antara kegiatan terjadwal dan waktu bebas untuk keluarga.
Baca Juga: Anak Tidak Tertarik Berkegiatan, Begini 4 Cara Memotivasi Mereka
4. Menghentikan Stigma Terhadap Orang Tua yang Tidak Mengembalikan Troli Belanja
Tren menilai karakter seseorang dari kebiasaan mengembalikan troli belanja ke tempat semula juga banyak menuai kontroversi di tahun 2024.
Orang tua yang tidak mengembalikan troli sering kali dianggap malas dan tidak bertanggung jawab.
Namun, Leslie Dobson, seorang psikolog, menyatakan bahwa masyarakat perlu lebih berempati.
"Daripada menghakimi, mungkin lebih baik menawarkan bantuan. Siapa tahu, Anda bisa menjadi bagian terbaik dari hari mereka," ujarnya.
Di tahun 2025, diharapkan masyarakat lebih memahami tantangan yang dihadapi orang tua dan berhenti menilai mereka dari hal-hal kecil seperti ini.
5. Mengganti Konsep 'No-Dad Dinner' Menjadi Momen Bersama yang Santai
Konsep ‘no-dad dinner’ atau makan malam sederhana ketika ayah tidak ada di rumah menjadi tren di tahun 2024.
Meskipun menyajikan makanan praktis untuk keluarga adalah hal yang sah-sah saja, penting untuk tidak membatasi momen ini hanya saat ayah tidak ada di rumah.
Di tahun 2025, makan malam sederhana diharapkan menjadi kebiasaan yang bisa dilakukan kapan saja, tanpa perlu mengkhususkan waktu tertentu.
Ini juga bisa mengajarkan anak bahwa makanan tidak selalu harus sempurna.
Baca Juga: Selain Selalu Menuruti Anak, Ini Ciri-Ciri Pola Asuh Strawberry Parenting
(*)