Parapuan.co - Posisi urutan kelahiran anak dalam keluarga telah ditentukan sejak saat pembuahan, misalnya apakah seseorang akan menjadi anak pertama, kedua, atau ketiga.
Posisi ini diyakini memiliki pengaruh terhadap perlakuan lingkungan, hubungan dengan anggota keluarga lainnya, hingga tugas anak dalam keluarga.
Semua faktor ini dapat memengaruhi sikap, pola perilaku, serta jenis penyesuaian pribadi dan sosial yang perlu dilakukan individu sepanjang hidupnya.
Dalam kehidupan sehari-hari, sering muncul stereotip yang menghubungkan perilaku individu dengan urutan kelahirannya.
Misalnya, anak pertama sering dianggap lebih bertanggung jawab, sementara anak tengah kerap digambarkan sebagai penengah, dan anak bungsu sering disebut lebih manja.
Namun, stereotip ini belum sepenuhnya didukung oleh bukti ilmiah. Penelitian terkait hubungan antara urutan kelahiran dan kecenderungan perilaku individu masih belum memberikan kesimpulan yang pasti, sehingga memerlukan studi lanjutan.
Pengaruh Lingkungan dan Pola Pengasuhan
Beberapa penelitian menyimpulkan adanya kecenderungan sifat tertentu berdasarkan urutan kelahiran.
Namun, hasil ini tidak menunjukkan bahwa perbedaan perilaku sepenuhnya disebabkan oleh posisi kelahiran. Faktor yang lebih dominan adalah lingkungan, pola pengasuhan, serta kesempatan yang diberikan kepada anak.
Baca Juga: Praktik Human Trafficking di Indonesia Menempatkan Perempuan dan Anak Jadi Korban Utama