Hal ini bukan sekadar hasil dari peran sosial yang melekat, tetapi juga berasal dari kecenderungan alami perempuan untuk mengutamakan efisiensi dan inklusivitas.
Kesalahan Pendekatan dalam Mengukur Keterlibatan Perempuan
Pendekatan yang umum digunakan dalam menilai keterlibatan perempuan sering kali salah kaprah.
Banyak yang beranggapan bahwa perempuan harus mampu mengelola keuangan keluarga dengan cara yang sama seperti laki-laki.
Padahal, ada dua masalah utama dalam pendekatan tersebut, antara lain:
1. Penentuan Tugas Berdasarkan Standar Laki-laki: Apa yang perlu dilakukan dalam pengelolaan keuangan sering kali sudah ditentukan berdasarkan standar yang ditetapkan oleh laki-laki.
2. Asumsi Keseragaman Tujuan: Pendekatan ini mengasumsikan bahwa tujuan pengelolaan keuangan harus dicapai dengan cara yang sama, tanpa mempertimbangkan sudut pandang perempuan yang berbeda.
Sebaliknya, penting untuk mengajak perempuan terlibat dalam proses pengambilan keputusan finansial dengan cara yang sesuai dengan keunikan mereka.
Perempuan dapat menambahkan nilai dengan memberikan sudut pandang yang lebih inklusif dan mendetail.